Jakarta –
Deretan gempa susulan terjadi di Tuban, Jawa Timur, usai wilayah tersebut diguncang gempa berkekuatan M 5,9. BMKG mencatat adanya 149 gempa susulan.
“149 gempa hingga jam 5 pagi ini,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, kepada wartawan, Sabtu (23/3/2024).
Gempa bumi berkekuatan M 5,9 terjadi di Tuban pada Jumat (22/3) siang. Tuban kemudian diguncang gempa besar lagi pada pukul 15.52 WIB. Kekuatan gempa saat itu mencapai magnitudo 6,5.
Dari tabel data yang dibagikan BMKG, gempa susulan paling banyak terjadi pada Jumat (22/30 di periode waktu pukul 18.00 WIB. Ada 19 gempa susulan yang terjadi di rentang waktu tersebut.
BMKG juga mencatat besaran kekuatan gempa susulan yang terjadi di Tuban. Data BMKG menunjukkan gempa susulan di Tuban paling besar berkekuatan magnitudo 6,5 dan yang terkecil berkekuatan mangitudo 2,6.
Untuk pagi ini Tuban juga masih dilanda gempa. BMKG mencatat ada gempa berkekuatan 4,1 magnitudo mengguncang Tuban pada pukul 07.49 WIB. Lokasi gempa berada di 5.54 lintang selatan dan 112.69 bujur timur.
“167 Km timur laut Tuban-Jatim,” tulis BMKG.
Gempa M 6,5 Tuban Dirasakan hingga Kaltim
Gempa bumi magnitudo (M) 6,5 di Tuban, Jawa Timur, dirasakan getarannya hingga Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Gempa terjadi karena ada sesar aktif di Laut Jawa.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Jumat (22/3).
Gempa tektonik itu terjadi pada pukul 15.52 WIB pada koordinat 5,92 derajat LS dan 112,35 derajat BT. Pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 114 kilometer arah timur laut dari Tuban pada kedalaman 12 km.
Dia mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Gempa ini tak berpotensi memicu gelombang tsunami.
Getaran gempa dirasakan di Pulau Bawean dalam skala V-VI MMI, yang artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan. Getaran gempa dirasakan di Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kabupaten Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI yang artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
“Berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean,” katanya.
Sementara itu, di daerah Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasin, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, dan Semarang dengan skala intensitas II-III MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti ada truk lewat.
Sementara itu, di Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar, dan Solo dengan skala intensitas II MMI, yang berarti getaran dirasakan beberapa orang serta membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang
(ygs/dhn)