Jakarta –
Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, menemui warga terdampak banjir bandang disertai tanah longsor di Kampung Gintung, RT 03 RW 04, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Irjen Wiyagus bahjan sempat menyaksikan proses evakuasi tiga korban meninggal dunia.
“Lakukan proses pencarian korban semaksimal mungkin. Terima kasih kami sampaikan kepada personel tim SAR gabungan,” kata Wiyagus dalam keterangan yang diterima, Selasa (26/3/2024).
Usai memberikan arahan kepada tim SAR gabungan, Wiyagus juga meninjau posko kesehatan yang dibangun Bidokkes Polda Jabar dan Polres Cimahi. Selain itu, ia juga mengecek kesiapan tim dapur umum yang dibangun Satbrimob Polda Jabar di sekitar lokasi bencana. Ia juga sempat berbincang dengan warga.
“Layanan kesehatan terhadap masyarakat terdampak musibah ini harus menjadi perhatian. Lakukan trauma healing kepada warga, khususnya anak-anak. Maksimalkan dapur umum untuk masyarakat” ujarnya.
Diketahui, upaya pencarian korban tertimbun tanah longsor di hari kedua akhirnya membuahkan hasil. Sebanyak tiga jenazah korban berhasil dievakuasi di oleh tim SAR gabungan yang dipimpin Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subardono dan Dandim 0609 Cimahi, Letkol Arm Boby.
Tiga jenazah korban yang berhasil dievakuasi 1 anak laki-laki, 1 anak perempuan dan perempuan dewasa. Jasad pertama anak perempuan ditemukan pukul 11.54 WIB. Selang setengah jam dari penemuan jasad pertama, personel SAR gabungan kembali menemukan korban kedua sekitar pukul 12.23 WIB.
“Tim SAR gabungan terus melakukan Upaya pencarian dan alhamdulillah pukul 12.56 WIB jasad ketiga berhasil ditemukan,” kata Aldi.
Ketiga korban kemudian dievakuasi ke RSUD Cililin untuk diidentifikasi oleh tim Biddokes Polda Jabar yang telah menyiapkan posko di rumah sakit tersebut. Dengan ditemukannya tiga korban ini, kata Aldi, maka sudah empat korban meninggal dunia berhasil dievakuasi.
“Ketiga korban ditemukan sesuai dengan informasi awal, di mana di titik inilah adanya korban sebanyak lima sampai enam orang. Maka tim SAR pun konsentrasi di titik ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyebut Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan. Personel SAR harus berjalan kaki sejauh ratusan meter untuk membawa kantong jenazah berisi para korban lantaran akses jalan tak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
“Tim SAR gabungan bahu-membahu mengangkat kantong jenazah berisi tiga korban dengan melintasi jalan berlumpur. Titik ditemukan korban lokasinya tak bisa dilintasi kendaraan roda doa. Terpaksa tim SAR harus berjalan kaki ratusan meter menembus jalan berlumpur,” katanya.
(azh/jbr)