Jakarta –
Peserta hapus tato yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI Jakarta memberi pesan bagi masyarakat yang ingin membuat tato. Sebab, kata mereka, lebih sakit menghapus tato daripada saat membuatnya.
Salah satu peserta hapus tato gratis, Abdel (25), mengaku bertato karena ditawari temannya. Sebab, tergiur harga bikin tato lebih murah.
“Bikin tato karena emang dapet tawaran dari temen aja bikin tato, di punggung gambar logo Persija sama Mario Bros. Iya kurang bagus sih dan harganya lebih murah under jutaan lah,” kata Abdel kepada wartawan di ruang serbaguna kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (27/3/2024).
Abdel mengaku menghapus tato karena ingin hijrah. Ia pun berpesan agar siapa pun yang ingin bertato untuk mengurungkan niat.
“(Kenapa dihapus) karena pengen hijrah. Kedua, karena kurang bagus juga tatonya jadi ya udah mutusin buat hapus. Kurang bagus juga sih tatonya tapi harganya lebih murah under jutaan lah,” tuturnya.
“Mungkin hapus, mumpung ada program dari Baznas juga terus kalo misalkan yang mau bikin tato diurung niatnya biar nggak bikin. Karena bikin tato tuh sakit terus ngehapusnya juga lumayan mahal kisaran 10 juta. Mahal hapus tato dari bikin,” tambahnya.
Peserta lainnya, Sarifudin (41), mengaku awalnya membuat tato karena salah pergaulan. Ia kemudian menghapus tato karena sudah belajar agama dan permintaan dari ibundanya.
“Dulu ikut-ikutan temen aja pergaulan kebetulan juga agak jauh dari keluarga rantau, jadi salah pergaulan. (Kenapa hapus tato) karena udah belajar agama, jadi lebih paham kedua permintaan ibu,” katanya.
Sarifudin pun memberi saran untuk siapa pun yang ingin membuat tato untuk pikir-pikir lagi. Sebab, menghapus tato lebih sakit daripada saat membuatnya.
“Yang mau bikin saran saya baiknya pikir-pikir dulu karena nyeselnya pasti belakangan. Ini karena saya baru pertama kali rasanya perih tapi kayak ditusuk lebih sakit dari yang kita bikin,” ujarnya.
“Biayanya juga lebih mahal karena dihitungnya itu per Ml kayak di rumah sakit rumah sakit ngebayarnya per Ml lebih mahal hapus tato daripada dibikin,” lanjutnya.
Staf Pengumpulan Baznas BAZIS Jakbar, Ibnu Tabrani, mengatakan sudah ada 100 orang yang mendaftar secara daring. Pihaknya menargetkan 130 orang bisa menghapus tato gratis di kantor Wali Kota Jakbar.
“Untuk peserta hapus tato 2024 untuk di Kota Jakarta Barat untuk peserta yang sudah mendaftar online kuotanya kurang lebih ada 100 dan untuk offline kurang lebih akan menerima 20-30 orang. Total hari ini targetnya 130 orang,” kata Ibnu.
Ibnu mengatakan layanan hapus tato ini mengambil tema ‘Ramadan Memerdekakan’. Pihaknya berharap tema itu sejalan dengan peserta yang ingin berhijrah.
(rfs/rfs)