Gerhana Matahari Total.
JAKARTA – Gerhana matahari total yang akan terjadi pada 8 April mendatang dapat menyebabkan peningkatan kecelakaan mobil yang fatal, demikian diperingatkan para ilmuwan dalam laporan baru.
Biasanya gerhana matahari total lebih umum dikaitkan dengan cedera pada mata daripada kecelakaan mobil. Namun, data dari gerhana matahari total terakhir di Amerika Utara, yang dikenal sebagai “Gerhana Besar Amerika” pada 2017, menunjukkan peningkatan kecelakaan fatal di Amerika serikat (AS).
Peningkatan ini relatif singkat, namun jumlahnya cukup siginifikan, demikian diperingatkan para penilti dalam sebuah surat penelitian yang diterbitkan Senin (25 Maret) di jurnal JAMA Internal Medicine.
Lonjakan kecelakaan, menurut para peneliti, tidak terkait dengan kegelapan siang hari yang disebabkan oleh gerhana.
“Sebenarnya, kita melihat penurunan yang signifikan selama satu jam yang melibatkan gerhana,” kata rekan penulis Dr. Donald Redelmeier, seorang profesor kedokteran di Universitas Toronto dan staf dokter di Sunnybrook Health Sciences Centre.
“Masalahnya adalah jam-jam sekitar, ketika orang-orang bepergian ke tempat observasi mereka dan terutama setelahnya,” kata Redelmeier kepada Live Science. “Kami sangat prihatin dengan perjalanan pulang.”
Selama gerhana pada 2017, jalur totalitas – rute bayangan bulan melintasi bumi di bawah – sempit, lebarnya sekira 70 mil (113 kilometer). Di tengah jalur tersebut, pengamat gerhana dapat melihat sekilas totalitas terlama, yaitu bulan menutupi seluruh wajah matahari.
Sekira 20 juta orang di AS melakukan perjalanan ke kota lain untuk mencapai jalur totalitas, menurut perkiraan.
Selama gerhana 8 April mendatang, pemirsa yang berada di jalur tersebut akan dapat menyaksikan totalitas sekira 2,5 hingga 4,5 menit, tergantung lokasinya. Pemirsa yang berada di luar batas jalur hanya dapat melihat gerhana sebagian saja.