Foto: Reuters.
TOKYO – Pemerintah Tokyo, Jepang mulai menggunakan bantuan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu warganya menemukan pasangan hidup. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Jepang untuk meningkatkan angka pernikahan dan kelahiran di antara penduduknya.
Minggu ini di Tokyo, sekira tiga lusin pria dan wanita bertemu dalam sebuah acara dimana mereka mencoba saling mengenal, mengikuti permainan memecahkan misteri dan mencari potensi pasangan hidup.
Acara ini adalah salah satu dari banyak acara perjodohan yang diselenggarakan pemerintah Tokyo selama bertahun-tahun dalam upaya membalikkan penurunan jumlah pernikahan dan kelahiran, yang sejauh ini belum berhasil.
Setelah menyelenggarakan pesta dan menawarkan saran kencan dan mode, kota metropolitan berpenduduk 14 juta jiwa ini kini berharap mendapatkan jangkauan yang lebih luas dan hasil yang lebih baik dengan merilis aplikasi kencan bertenaga kecerdasan buatan (AI) pada awal musim semi ini.
Aplikasi ini akan menanyakan lebih dari 100 pertanyaan kepada calon pengantin, seperti “Orang seperti apa yang tidak Anda sukai?” dan “Apakah kamu nyaman mengungkapkan perasaanmu?”. Aplikasi ini kemudian akan menyarankan kecocokan menggunakan data besar yang diperoleh dari tanggapan 150.000 pasangan.
Tokyo berencana untuk memeriksa pengguna apliasi ini melalui wawancara online dan memerlukan sertifikat yang membuktikan status lajang dalam sebuah proses perjodohan, yang menurut salah satu peserta acara perjodohan Equinox Vernal pekan ini, meyakinkan.
“Saya ingin mencoba aplikasi baru ini,” kata Kaori Shiratori, sebelum meninggalkan acara tersebut tanpa mendapatkan pasangan.
“Saya mencoba mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengan pria yang menurutku menarik, tapi semua orang bergegas menghampirinya jadi aku tidak punya kesempatan,” tambah pegawai negeri sipil berusia 56 tahun itu sebagaimana dilansir Reuters.