Jakarta –
Resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meloloskan resolusi menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama sisa bulan suci Ramadan. Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB Luqman Hakim mengatakan gencatan senjata itu adalah sebuah langkah maju, meski sangat terlambat.
“Meski sangat terlambat, saya tetap bersyukur atas terbitnya Resolusi DK PBB kemarin. Ini sebuah langkah maju bagi upaya-upaya dunia melalui PBB untuk menghentikan agresi-agresi militer Israel terhadap Palestina,” kata Luqman kepada wartawan, Kamis (28/3/2024).
Luqman yakin Israel tak akan mematuhi resolusi DK PBB ini. Menurutnya, Israel tak takut karena dibekingi Amerika Serikat (AS).
“Menurut saya, apapun putusan PBB atau DK PBB, tidak akan digubris oleh Israel. Kenapa begitu? Karena selama ini Israel dengan dukungan Amerika, merasa lebih kuat dari PBB dan negara manapun. Apalagi nyaris tidak ada satu pun negara di dunia yang berani mengambil inisiatif pendekatan aksi militer untuk menghentikan penjajahan Israel terhadap Palestina,” terang Luqman.
Dia meminta pemerintah menjadikan resolusi DK PBB sebagai titik pijakan. Terutama dalam memperkuat solidaritas dengan koalisi negara-negara dunia.
“Terutama membangun kesadaran pentingnya mulai menggunakan pendekatan militer terhadap Israel,” lanjutnya.
Sebelumnya, DK PBB pada Senin (25/3/2024) meloloskan resolusi menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama Ramadan. Ini merupakan pertama kalinya forum itu meloloskan resolusi semacam ini, setelah sebelumnya selalu mendapat veto Amerika Serikat.
Washington abstain dan 14 anggota dewan lainnya semuanya mendukung resolusi gencatan senjata dewan keamanan, yang diajukan oleh 10 anggota dewan terpilih yang menyuarakan rasa frustrasi mereka terhadap kebuntuan lebih dari lima bulan antara negara-negara besar.
(isa/idn)