Jakarta –
Momentum Hari Raya Idul Fitri 1445 H sebentar lagi akan dirasakan. Masyarakat pun tampak bersiap untuk mudik ke kampung halaman.
Termasuk Nisa (27), ibu rumah tangga asal Aceh yang memutuskan untuk mudik lebih awal ke kampung halaman. Dia mengatakan sengaja mudik lebih awal bersama suami dan anaknya untuk menghindari kenaikan harga tiket bus.
“Ya karena dari ongkosnya juga. Kalau semakin dekat semakin naik tuh (harga tiket bus). Ini aja udah naik 10 persen harganya, normal nya sih kemarin Rp 1.000.000,00, sekarang satu orang Rp 1.000.155,00,” kata Nisa kepada detikcom di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Jumat (29/3) kemarin.
Selain harga tiket, Nisa juga mengaku ingin menikmati puasa lebih panjang di kampung halaman. Dia merasa rindu dengan tradisi serta olahan masakan khas Aceh. Suasana atau ‘vibes’ di kampung halaman tentu berbeda.
“Tradisinya satu, kalau di Aceh itu. Terus dari makanannya. Lebarannya mungkin itu beda sama di sini, itu sih,” terang Nisa.
Nisa dan keluarga, pemudik di Kampung Rambutan, Jaktim, 29 Maret 2024. (Kurniawan Fadilah/detikcom)
|
Nisa mengatakan dirinya mudik bersama suaminya, Heri beserta putranya yang masih berusia dua tahun. Dia pun menjelaskan perjalanan mudik dari Jakarta menuju ke Aceh akan ditempuh selama 4 hari 3 menggunakan bus.
Sementara pemudik lainnya, Wahyu (47) memutuskan untuk pulang kampung lebih awal untuk menghindari kemacetan di puncak arus mudik. Wahyu bersama istri dan kedua anak bakal mudik ke Kota Yogyakarta.
“Menghindari macet dan juga harga belum terlalu tinggi. Berempat, istri sama anak dua, (ke) Jogja,” ucap Wahyu.
Wahyu dan keluarga, pemudik di Kampung Rambutan, Jaktim, 29 Maret 2024. (Kurniawan Fadilah/detikcom)
|
Dalam mudik kali ini, Wahyu mengaku membawa oleh-oleh berupa sajian kue khas lebaran. Dia juga menyebut lebih senang merasakan suasana Ramadan hingga Idul Fitri di kampung halaman.
“Pakaian dan oleh-oleh yang pasti, biskuit makanan khas lebaran. Kalau di Jakarta karena kerja, kalau Ramadan di Jogja ketemu saudara tentu lebih seneng d ikampung sih, suasananya beda, hatinya beda,” ungkap Wahyu.
(dnu/dnu)