Bogor –
Warga yang bertempat tinggal di radius kurang dari 1 kilometer dari Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menceritakan dampak ledakan gudang amunisi semalam. Plafon rumah warga ambruk gara-gara kuatnya ledakan itu.
Salah satu warga yang rumahnya mengalami kerusakan, Rohman (43), mengatakan ledakan itu terdengar setelah salat magrib. Dia mengatakan warga langsung melakukan evakuasi saat mendengar ledakan keras.
“Ini jatuhnya waktu ledakan beruntun udah setelah magrib. Setelah evakuasi warga semua. Jadi pas ledakan pertama, kedua dan ketiga belum. Ini setelah kita pergi malam-malam coba cek lagi baru pada roboh. Setelah magrib itu terus menerus (ledakannya),” ujar Rohman di rumahnya yang berada di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Bogor, Minggu (31/3/2024).
Plafon rumah warga rusak akibat ledakan gudang amunisi di Bogor (Dwi/detikcom)
|
Rohman mengatakan ledakan terus terdengar hingga pukul 21.00 WIB. Plafon di depan rumah hingga kamar rusak karena getaran akibat ledakan itu.
“Sampai jam 21.00 WIB. Jadi ada jeda per tiga menit atau lima menit. Sampai ke dalam-dalam sampai hancur itu kamar. Saya pusing,” kata Rohman sambil membersihkan puing-puing plafonnya yang ambruk.
Rohman mengaku sempat menduga ada ban pecah saat ledakan pertama terjadi. Rohman mengatakan ada angin yang terasa berembus kencang sesaat setelah ledakan terjadi.
“Kayak ban mobil pecah kalau saya dengarnya. Soalnya saya masih di masjid pas itu. Pas habis magrib lagi doa dan baru ledakan, saya kira ada anak nabrak pintu kaca karena kan kencang banget. Sampai bergetar, anginnya itu sampai ke mimbar depan tuh ke sini (menunjuk baju) berasa,” ujarnya.
Dia mengatakan Parung Pinang merupakan wilayah terdekat dengan gudang amunisi yang meledak itu. Rohman menyebut warga juga masih mengungsi.
“Nggak nyampe (1 kilometer). Justru warga kampung sini titik paling dekat,” ujar Rohman.
Plafon rumah warga rusak akibat ledakan gudang amunisi di Bogor (Dwi/detikcom)
|
“Warga Alhamdulillah nggak ada (korban jiwa) di bangunan aja, karena kan ledakan pertama, ketiga langsung evakuasi semua. Meninggalkan kampung lah intinya,” imbuhnya.
Rohman mengatakan warga sudah mendata kerugian secara mandiri. Dia mengatakan personel TNI dan polisi masih melakukan sterilisasi di permukiman.
Gudang amunisi tersebut meledak dan terbakar pada Sabtu (30/3) malam. Api baru dapat dipadamkan pada Minggu (31/3) dini hari.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan ledakan diduga terjadi akibat amunisi kedaluwarsa. Dia mengatakan gudang yang meledak itu berisi amunisi kedaluwarsa. Menurutnya, amunisi yang kedaluwarsa lebih sensitif.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan pihaknya masih mengusut mengapa ledakan bisa terjadi. Dia menduga ada amunisi kedaluwarsa yang jatuh atau bergesekan hingga menimbulkan api dan ledakan.
(dwr/haf)