Jakarta –
Konvoi rombongan motor membawa bendera sambil menyalakan petasan untuk mencari lawan tawuran terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Polisi mengungkap pemicu konvoi tersebut adalah ajakan di media sosial.
“Kalau saya lihat memang perilaku anak muda ini ada namanya kebanggaan yang luar biasa. Itu di mana-mana seperti itu, saya SMP berapa, saya SMA berapa, saya hebat saya ini. Ini sebenernya by medsos sebenernya. Semacam kayak ajakan gitu loh,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (1/4/2024).
Karyoto mengatakan saling ejek di media sosial menjadi pemicu aksi konvoi mencari lawan tawuran tersebut. Namun, dia menegaskan pihaknya berkomitmen memberantas aksi tawuran dalam rangka menciptakan zero incident.
“Melalui medsos saling ngejek, terus, yok kita, ketemunya bukan ketemu baik-baik, tapi ketemu dijadikan seperti itu. Yang kemarin di jalan protokol ya saya, mungkin kemarin waktu hari libur banyak, kekuatan kita tidak sebanyak hari-hari biasa,” katanya.
Karyoto meminta jajarannya supaya lebih meningkatkan kembali patroli mencegah adanya konvoi serupa.
“Nah ini sekarang dengan adanya itu kami minta tidak ada alasan untuk mengendorkan karena kita bertekat untuk zero incident, mudah-mudahan bisa kita realisasi,” ujarnya.
Sebelumnya, konvoi rombongan motor di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, menyalakan petasan hingga mengganggu arus lalu lintas. Polisi menyebutkan rombongan itu hendak tawuran dengan kedok berbagi takjil.
“Itu modusnya muter-muter (mencari lawan) sambil bawa petasan bawa bendera. Modusnya itu dia pura-pura bagi takjil,” ujar Plt Kasi Humas Polres Jakpus Ipda Ruslan saat dihubungi wartawan, Senin (1/4/2024).
Dia mengatakan tak ada yang diamankan dalam aksi tersebut. Sebab, lanjut Ruslan, para pelaku yang membawa bendera sekolah itu langsung kabur.
“Nggak ada, nggak ada yang diamankan. Kabur langsung mencar semua,” katanya.
Ruslan mengatakan rombongan tersebut menyalakan petasan hingga membuat warga merasa terganggu. Polisi yang mendapatkan informasi tersebut langsung meluncur ke lokasi dan para pelaku melarikan diri.
“Kan bawa petasan itu. Jadi warga ketakutan terus polisi merapat, terus kabur,” ujarnya.
(mib/mea)