Jakarta –
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan perbaikan marwah KPK bisa ditentukan oleh integritas pemimpin selanjutnya. ICW mewanti-wanti soal pembentukan panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK 2024-2029 agar menghasilkan pimpinan yang berintegritas.
“Maka dari itu tahun 2024 ini menjadi hal yang sangat penting diperhatikan oleh masyarakat, 5 orang pimpinan KPK, 5 orang dewan pengawas KPK akan berganti. Maka dari itu bolanya sekarang bukan di KPK, bolanya ada di Istana Negara, itu yang harus kita pelototi betul, bagaimana pansel akan di desain oleh Pak Jokowi. Karena pansel itu adalah wajah presiden melihat KPK,” kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam diskusi ‘Pemberantasan Korupsi: Refleksi & Harapan’ di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2024).
“Kalau pansel nya bermasalah, berarti begitulah pola pikir Pak Jokowi melihat KPK,” tambahnya.
Kurnia menyebut pansel capim KPK itu diprediksi akan dibentuk dalam waktu dekat ini. Dia berharap KPK mengalami kemajuan.
“Maka dari itu apalagi kalau kita mengacu 5 tahun lalu tadi sampai ngobrol dengan Pak Alex, bulan Mei ya Pak Alex dulu sempat mendaftar sebagai pimpinan KPK, berarti praktis tinggal 1 bulan lagi setelah MK. Setelah libur lebaran, itu penting untuk disuarakan. Karena tahun lalu sempat sudah ingin dibentuk Pak Praktik sampai konferensi pers, meskipun beberapa minggu kemudian itu dilanjutkan,” katanya.
“Jadi kami pada posisi masih di ICW berharap KPK akan lebih baik tentu dengan perbaikan yang signifikan salah satunya pintu masuk untuk memperbaiki kebobrokan KPK adalah memperhatikan detail proses seleksi pimpinan KPK mendatang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kurnia mengatakan masyarakat tak mau lagi KPK dipimpin oleh orang seperti Firli Bahuri maupun Lili Pintauli Siregar. Keduanya diketahui tersandung perkara saat memimpin KPK.
“Kita tidak ingin pimpinan KPK ke depan ada Firli Bahuri lain, ada Lili Pintauli lain, yang tidak berintegritas diberikan tempat di gedung yang mengedepankan nilai integritas,” pungkasnya.
(azh/zap)