Reaktor fusi KSTAR. (Foto: KFE)
JAKARTA – Reaktor fusi yang juga difungsikan sebagai Matahari buatan Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR) milik Korea Institute of Fusion Energy (KFE) di Korea Selatan telah mencetak rekor baru dengan mencatat suhu tertinggi, yang lebih panas dari Matahari asli.
Dilansir Interesting Engineering, Senin (1/4/2024), para peneliti yang mengerjakan proyek KSTAR mengatakan bahwa selama pengujian antara Desember 2023 dan Februari 2024, Matahari buatan tersebut memecahkan rekor baru untuk proyek reaktor fusi.
Pada pengujian tersebut, KSTAR berhasil mempertahankan suhu 212 derajat Fahrenheit atau 100 juta derajat Celcius selama 48 detik. Sebagai perbandingan, suhu inti Matahari asli sendiri adalah 27 juta derajat Fahrenheit atau 15 juta derajat Celcius, yang artinya KSTAR mencapai suhu 7 kali lipat lebih panas.
Capaian tersebut merupakan kesuksesan terbaru KSTAR setelah banyak kesuksesan sebelumnya. Misalnya, pada 2021, KSTAR mencetak rekor baru dengan berlari pada suhu satu juta derajat dan mempertahankan plasma super panas selama 30 detik.
Untuk diketahui, fusi adalah proses yang meniru proses yang sama yang menghasilkan cahaya dan panas dari bintang. Hal ini melibatkan penggabungan hidrogen dan elemen ringan lainnya untuk melepaskan tenaga luar biasa yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik tanpa batas dan tanpa karbon.
Menurut Dewan Riset Sains & Teknologi Nasional (NST) Korea, menciptakan teknologi yang dapat mempertahankan plasma bersuhu tinggi dan berdensitas tinggi di mana reaksi fusi terjadi paling efektif dalam jangka waktu lama sangatlah penting.