Jakarta –
Sebanyak 170 pelajar yang terlibat aksi tawuran berkedok konvoi bagi-bagi takjil disetrap di Balai Kota DKI Jakarta. Polda Metro Jaya meminta para pelajar bertobat dan meminta maaf kepada orang tua mereka.
“Pulang dari sini saya minta adek-adek sujud syukur kepada orang tua, nih harusnya adek-adek malu (karena) membuat malu orang tua, bukannya membuat orang tua bangga, ingat itu kasihan orang tua membesarkan dari kecil sampai saat ini harusnya persiapan lebaran malah mengurusi kalian,” kata Dirbinmas Polda Metro Jaya Kombes Badya Wijaya dalam apel pengarahan pelajar terlibat aksi tawuran di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).
Apel pengarahan hari ini juga diikuti oleh orang tua pelajar yang terlibat tawuran. Badya menyebut akan terjadi hal buruk apabila anak-anak tak diamankan oleh polisi saat tengah berkonvoi.
“Bisa saja kalau tidak ditemukan atau di amankan oleh Pak Kapolres, Pak Polisi dan Satpol PP bisa saja ibu-ibu tahlilan, betul bu? Itu mestinya beruntung nih,” ujarnya.
Sebanyak 170 pelajar dijarng dari empat lokasi yang kerap dijadikan ajang keributan dan konvoi di wilayah Jakarta Pusat, yaitu Flyover Roxy Sawah Besar, Traffic Light Carolus Senen, Bundaran HI Menteng serta Flyover Jalan HBR Motik Kemayoran. Dari ratusan pelajar yang ditangkap, 2 orang di antaranya positif narkoba jenis sabu.
Badya lantas mengimbau agar masyarakat menjaga ketertiban di bulan suci Ramadan. Ia juga mewanti-wanti agar para pelajar tak lagi melakukan aksi konvoi yang mengganggu ketertiban.
“Ingat yah, jangan mengganggu ketertiban masyarakat di jalan ya. Kalau di ruas jalan kecil nggak apa-apa, ini turun di ruas jalan Sudirman-Thamrin. Sekali lagi saya minta kepada adik-adik sekalian ke depannya jangan ikut-ikutan hal seperti ini lagi, tidak baik,” ucapnnya.
Badya berujar perilaku pidana timbul melalui perbuatan buruk, seperti ikut-ikutan berkonvoi hingga tawuran. Karena itu, ia berpesan agar para orang tua menjaga anak-anaknya agar menjauh perilaku negatif.
“Suatu saat kalau nanti terlibat pidana misalnya kan bibit-bibit akan timbul pidana awal-awalnya ikut motor-motoran tawuran kalau tidak diingatkan, ini diingatkan oleh yang maha kuasa oleh polisi Satpol PP dan yang lain untuk tidak terlibat tindak pelaku pidana,” ujarnya.
“Setelah pulang dari sini sujud kepada orang tua tidak mengulangi lagi dan juga ini malam Lailatul Qadar 10 malam terakhir Ramadan, bertobatlah,” sambungnya.
(taa/azh)