Jakarta –
Kapolda Banten Irjen Abdul Karim memutuskan truk-truk yang hendak menyeberang ke Sumatera semuanya dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya. Polisi fokus menghabiskan sisa antrean truk yang sejak pagi tadi antre masuk ke kapal.
Truk-truk antre menunggu giliran masuk ke kapal ditampung di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon dan tak boleh lagi menyeberang lewat Pelabuhan Merak mulai 3 April 2024 kemarin. Alhasil, truk-truk itu menuju Pelabuhan Ciwandan untuk menyeberang ke Sumatera.
“Jadi sebenarnya itu bukan kemacetan ya, yang diberitakan oleh media tadi itu adalah daerah buffer zone artinya daerah transit kendaraan untuk menuju ke kapal. Tapi saya tadi sudah siasati untuk mengantisipasi itu untuk selanjutnya semua truk-truk yang ada yang akan menuju ke Ciwandan itu kita alihkan semua ke BBJ,” katanya di JLS Cilegon Kamis (4/4/2024).
Polisi fokus menghabiskan sisa antrean truk yang tersisa sore tadi untuk masuk ke kapal. Mulai sore tadi, truk sudah dilarang ke Pelabuhan Ciwandan dan dialihkan ke Pelabuhan BBJ di Bojonegara, Serang. Truk dari arah Jakarta via tol Merak dikeluarkan melalui gerbang tol Cilegon Timur kemudian dibelokkan ke arah Pelabuhan BBJ.
“Jadi truk semuanya, tinggal sisanya aja kita habisin di Ciwandan nanti ke depannya yang akan datang itu kita alihkan semuanya ke BBJ. Jadi biar BBJ fokus untuk kendaraan truk-truk besar,” tuturnya.
Mulai pukul 24.00 WIB malam ini, truk non sembako dilarang melintas di jalan tol maupun arteri. Imbasnya, truk-truk yang hendak ke Sumatera berduyun-duyun datang ke Pelabuhan Ciwandan.
“Kalau seandainya truk-truk nanti di sana sudah pada di BBJ baru kita alihkan ke Ciwandan sebagai alternatifnya,” ujarnya.
Sesuai kesepakatan awal, kata Abdul Karim, Pelabuhan Ciwandan diprioritaskan untuk sepeda motor. Namun, ada klausul truk sembako boleh menyeberang via Pelabuhan Ciwandan.
“Jadi ini khusus motor prioritas utama motor. Jadi menang kesepakatan kita BBJ adalah truk sumbu besar, Ciwandan sepeda motor walaupun di situ ada truk juga, tapi diutamakan sepeda motor dan kendaraan lainnya ke Merak,” tuturnya.
Abdul Karim mengatakan, jika pemudik motor mulai berdatangan ke Pelabuhan Ciwandan, polisi menyediakan lokasi transit mulai dari Cikupa hingga JLS untuk mengatur arus kedatangan pemudik motor.
“Tidak ada penyekatan, tidak ada pengalihan arus, yang ada buffer zone, tempat transit untuk mengurangi kepadatan di tempat pelabuhan. Jadi kita buat kantong-kantong, itu kita buat mulai dari Cikupa, Balaraja, sampai Cikande itu kita buat kantong-kantong sepeda motor, jadi pengalihan arus tidak ada, semua normal seperti biasa,” katanya.
(dek/dek)