Cianjur –
Sekelompok pemuda melakukan pawai bedug sambil menyalakan flare di depan Istana Presiden, Cipanas, Cianjur. Mobil yang membawa bedug dipalang di tengah jalan hingga membuat arus Cianjur-Puncak macet selama puluhan menit.
Aksi pawai bedug dengan menyalakan flare itup viral. Para pengendara yang merasa terganggu mengunggah video aksi pawai obor itu di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial tampak ada beberapa mobil pikap dan angkot yang dijadikan kendaraan pengangkut bedug. Salah satu pikap nampak dipalang di tengah jalan sehingga membuat arus lalu lintas di depan Istana Kepresidenan Cipanas macet.
Di tengah kemacetan itu beberapa pemuda menyalakan flare. Pemuda lainnya di lokasi asyik menabuh bedug.
“Kejadian tadi jam 21.30 WIB. Saya dengan suami selesai cari makan, tiba-tiba jalan macet. Awalnya macet biasa karena mobil paling depan malangin mobil depan istana terus sopirnya keluar nyalain flare. Nah ada beberapa orang juga yang nyalain,” ujar salah seorang saksi di lokasi saat dihubungi melalui pesan Instagram.
Menurut dia aksi pawai bedug dan flare itu terjadi selama 20 menit. Namun mereka membuatkan diri usai polisi datang.
“Kurang lebih 20 menit, nyalakan flare dan kemacetan parah tersebut. Karena kan jalan jadi satu jalur. Baru normal lagi setelah polisi datang,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengaku sudah menerjunkan tim dari Kecamatan Cipanas untuk membubarkan kegiatan pawai bedug yang mengganggu lalu lintas tersebut.
“Tadi saya lihat di medsos, langsung saya telepon Camat dan jajarannya agar membubarkannya. Karena kan mengganggu lalu lintas juga,” kata dia.
Dia mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Pemkab dan aparat keamanan sudah mengimbau untuk tidak ada pawai bedug.
“Sangat disayangkan, apalagi menghalangi jalan, nyalakan flare, hingga telanjang dada di tengah jalan. Kami imbau kepada masyarakat tidak berkeliaran di jalan tapi menabuh bedug dan takbiran di masjid di lingkungan rumahnya,” pungkasnya.
(ygs/ygs)