Jakarta –
Pernahkah Anda terlelap sesaat ketika sedang beraktivitas? Hal itu dinamakan microsleep. Microsleep adalah istilah dalam kesehatan yang berkaitan dengan tidur seseorang.
Microsleep bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kurang tidur. Berikut informasi selengkapnya soal microsleep.
Dilansir situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes Kemkes), microsleep adalah suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk. Umumnya, microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh.
Namun, durasi atau jangka waktu microsleep bisa bertambah lama apabila seseorang benar-benar memasuki waktu tidur.
Microsleep juga bisa terjadi dalam waktu yang berdekatan, misalnya saat seseorang mencoba dan gagal untuk tetap terjaga. Seringkali dalam microsleep, otak membalik dengan cepat antara tertidur dan terjaga.
Tanda-tanda Microsleep
Berikut beberapa tanda seseorang mengalami microsleep:
- Tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala
- Tidak menyadari apa yang baru terjadi, padahal tidak sedang melamun
- Menguap terus-menerus
- Kelopak mata sangat berat
- Mata berkedip berlebihan
- Tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi
- Saat berkendara, arah kemudi tanpa disadari keluar dari jalur
- Hilang fokus
- Tidak mendengar pembicaraan orang lain
- Tidak ingat kejadian 1-2 menit yang lalu
- Menjatuhkan barang yang sedang dipegang
- Hilang kontrol postur tubuh sehingga kepala terjatuh tiba-tiba.
8 Penyebab Microsleep
Microsleep berhubungan dengan tidur seseorang. Berikut hal-hal yang dapat menjadi penyebab microsleep.
- Kurang tidur
- Tidur kurang berkualitas, misalnya karena gangguan tidur apnea
- Penyakit diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Depresi atau gangguan kecemasan
- Efek samping obat tertentu, misalkan antihistamin
- Efek samping penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Apakah Microsleep Berbahaya?
Microsleep memang hanya terjadi selama beberapa detik. Microsleep tidak berbahaya jika terjadi saat Anda tengah bersantai di sofa sambil menonton film hingga larut malam.
Namun, microsleep bisa berisiko menyebabkan kecelakaan, terutama jika terjadi saat Anda sedang mengemudi atau bekerja dengan mesin. Jadi, usahakan Anda memiliki waktu tidur yang cukup sebelum melakukan hal-hal yang berbahaya atau membutuhkan konsentrasi.
Tips Cegah Microsleep
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya microsleep. Apa saja?
1. Ketika berada di rumah
- Usahakan untuk tidur yang cukup setiap malam, yakni sekitar 7-9 jam.
- Sebelum tidur, hindari minum minuman berkafein atau beralkohol dan perbanyak minum air putih.
- Matikan lampu kamar dan buat suasana kamarmu senyaman mungkin. Atur suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
2. Ketika sedang berkendara
Hindari mengemudi ketika sedang mengantuk. Bila memungkinkan, minta teman untuk menyetir selama kamu tidur. Namun, jika Anda sedang berkendara seorang diri, lakukan beberapa hal berikut:
- Dengarkan lagu atau musik yang bertempo cepat.
- Dengarkan audiobook. Pilih yang isi atau ceritanya menarik.
- Segera menepi atau cari tempat istirahat sementara bila sudah tidak bisa menahan rasa kantuk.
3. Ketika sedang bekerja
- Jangan mengoperasikan mesin apa pun ketika mengantuk.
- Lakukan olahraga ringan, seperti meregangkan kaki atau berjalan, untuk mengusir rasa kantuk.
- Cuci muka atau berdiskusi dengan teman kantor perihal pekerjaan, untuk mengalihkan kantuk.
(kny/imk)