Jakarta –
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan kasus kematian demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota. Sebanyak 6 orang dilaporkan meninggal dunia.
“Hingga 16 April 2024, ada enam orang yang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).
Secara keseluruhan, Ani melaporkan sebanyak 3.875 kasus DBD di Jakarta sejak awal tahun 2024. Rinciannya adalah 310 kasus dilaporkan pada Januari dan 767 kasus di bulan Februari, 2.163 kasus di bulan Maret dan 635 kasus di bulan April.
Sementara itu, sebaran pasien meninggal dunia terdapat di Duren Sawit di Jakarta Timur, Kebayoran Lama di Jakarta Selatan, Tanah Abang di Jakarta Pusat, Tebet di Jakarta Selatan, dan Johar Baru di Jakarta Pusat.
Sebelumnya, hingga 19 Februari, sebanyak 627 kasus DBD dilaporkan. Dari 627 kasus, sebanyak 34 kasus DBD di wilayah Jakarta Pusat, 74 kasus di Jakarta Utara, 208 kasus di Jakarta Barat, 145 kasus di Jakarta Selatan, 161 kasus di Jakarta Timur, dan 5 kasus di Kepulauan Seribu. Sejauh ini, belum ada kematian kasus DBD yang ditemukan.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota cenderung mengalami peningkatan pada awal tahun ini. Ada beberapa langkah yang bisa diterapkan masyarakat untuk bersama-sama mencegah DBD.
Heru mengajak peran serta masing-masing keluarga mencegah kenaikan kasus DBD. Menurutnya, masyarakat bisa memulai dengan memberantas sarang nyamuk melalui 3M Plus, yaitu menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD.
“Masyarakat bersama-sama menyemprot, jaga kebersihan, baju di rumah jangan digantung terlalu lama dan bisa bersama Pemda per keluarga mengantisipasi DBD. Tetap menjaga kebersihan, 3M dijalankan,” kata Heru Budi Hartono saat ditemui di Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
(taa/jbr)