Sejumlah calon mahasiswa doktoral (S3) menjadi korban penipuan. Para korban yang dijanjikan kuliah di Philippine Women’s University (PWU) Manila, Filipina, kini hanya bisa gigit jari.
Biaya kuliah senilai puluhan juga yang disetorkan para calon mahasiswa malah raib diduga ditilap sponsor. Profesor BTC, terlapor dalam kasus ini diduga melarikan uang para calon mahasiswa untuk trading.
Awal Mula Korban Tertipu
Salah satu korban bernama Irzan mengungkapkan awal mula dirinya dan puluhan orang lainnya mendaftar kuliah di PWU tersebut. Kerugian Irzan dan para korban lainnya diduga mencapai miliaran rupiah.
Mulanya Irzan melihat iklan di media sosial mempromosikan kuliah doktor dengan biaya murah sekitar November-Desember 2023 di Philippine Women’s University (PWU) Manila, Filipina. Irzan mengaku tertarik karena perkuliahan dilakukan daring dan kampus tersebut sudah terakreditasi di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).
“Itu kita cek juga ternyata di Dikti juga ada akreditasinya, jadi kita ya percaya-percaya aja,” kata Irzan kepada wartawan, Selasa (16/4).
“Kita tanya kok itu bisa murah begini ke si adminnya, dijawab dari biayanya harusnya di atas Rp 100 juta, cuma oleh si pengelola ini ada beasiswa parsial yang disampaikan ke seluruh calon mahasiswa. Kita kan nggak ngerti beasiswa parsial itu apa, nah kita hanya bayar Rp 30 juta dan selebihnya ditanggung oleh pengelola namanya PT PSI. Kita setor Rp 30 juta itu, ada di saya setruknya, ada aktanya juga, dan kita juga dapet letter of acceptance (LOA) jadi surat penerimaan dari kampus itu,” imbuhnya.
Mahasiswa Tak Kunjung Kuliah
Setelah melakukan registrasi dan membayar biaya kuliah, seharusnya Irzan dkk memulai perkuliahan secara daring. Akan tetapi, mereka tak kunjung kuliah hingga melaporkan Prof BTC ke Polres Metro Bekasi pada 8 April 2024.
“Kita di Batch V isinya 207 orang satu angkatan itu. Kita cek uang ternyata sudah miliaran gini,” kata Irzan.
Karena ketidakjelasan itu kemudian para korban melakukan mediasi dengan ‘Prof’ BTC sebagai pihak yang mempromosikan iklan perkuliahan itu. Pada satu kesempatan, para korban termasuk Irzan melakukan mediasi dengan ‘Prof’ BTC secara daring.
“Setelah terkumpul, akhirnya si Prof BTC itu melalui Zoom mengakui ke kita bahwa uang itu dipergunakan untuk trading. Karena katanya itu untuk membiayai beasiswa kita, itu yang kita kaget. Katanya sih uangnya 1 sekian M, cuma sisanya kita nggak tahu ini ke mana karena nggak ada penjelasan resmi dari PT PSI ini,” kata Irzan.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….