Jakarta –
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengklarifikasi perihal kemunculan kembali foto dirinya saat di Israel pada belakangan ini, saat terjadi eskalasi yang memanas di Timur Tengah. Gus Yahya mengungkapkan foto tersebut merupakan foto lama kunjungan dirinya ke Israel.
“Kalau soal kunjungan saya ke Israel ya saya tidak perlu bikin pernyataan lagi, Googling aja beritanya sudah ada, wong itu tahun berapa itu 2018. Googling sendiri aja masa saya ngomong,” kata Gus Yahya saat acara halalbihalal di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).
Seiring dengan panasnya kabar soal konflik Iran versus Israel, linimasa di media sosial juga diwarnai oleh foto Gus Yahya saat bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Saat itu, dia bermaksud ingin mengusahakan perdamaian di Palestina.
Gus Yahya mengatakan NU juga ingin berkontribusi dan berikhtiar untuk kemerdekaan Palestina. Meski sampai saat ini belum ada perubahan sikap dari Israel terhadap Palestina.
“Nah hasilnya ini kita memang berharap bahwa akan ada respons yang positif dari berbagai pihak yang kita engage, walaupun sampai sekarang kita belum melihat perubahan sikap yang signifikan. Misalnya dari pihak-pihak tertentu, dari Israel, dari pihak Palestina, pihak-pihak yang terlibat semuanya dari Amerika, negara-negara Teluk, negara-negara Timur Tengah yang lain belum ada perubahan sikap ke arah perdamaian, perubahan yang signifikan memang belum kita lihat,” ujarnya.
“Tapi tidak berarti kita lalu menyerah lalu bilang ‘ya sudah lah tidak mungkin damai’, kan tidak bisa begitu. Kita tetap perlu berikhtiar ke sana ke mari. Dan semua peluang harus ditempuh ya,” lanjutnya.
Gus Yahya melihat kunjungannya saat itu ke Israel bisa membuka peluang untuk berbicara terkait perdamaian di forum global. Menurutnya kesempatan itu harus dimanfaatkan.
“Kalau saya berkunjung ke Israel itu ada peluang, bayangkan saya waktu itu pengurus besar Nahdlatul Ulama diberi kesempatan bicara di depan konferensi global di seluruh dunia coba masa saya nggak mau.Konferensi global Yahudi seluruh dunia coba, masa saya nggak mau, saya kan harus memanfaatkan kesempatan itu dan saya sampaikan bahwa kita minta perdamaian,” ucapnya.
Gus Yahya menerangkan salam forum tersebut dirinya mengingatkan tentang keadilan dan prinsip moral dan kemanusiaan. Dia juga mengaku ditanya mengenai sikap Indonesia terhadap Israel.
“Kita ingatkan tentang rahmat, kita ingatkan tentang prinsip keadilan yang menjadi ajaran semua agama, dan menjadi prinsip-prinsip moral dari kemanusiaan,” kata Gus Yahya.
Yahya Cholil Staquf bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu Foto: Yahya Cholil Staquf bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu (Twitter Benjamin Netanyahu)
|
“Lalu saya diminta ketemu dengan Netanyahu (Perdana Menteri Israel) waktu itu, artikulasi saya sama, kita minta ada perdamaian, dan trus terang saya ditanya tentang bagaimana sikap Indonesia terhadap Israel. Saya bilang, ndak akan berubah sampai ada titik terang untuk jalan keluar bagi masalah Palestina, saya sampaikan dengan terus terang,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Gus Yahya pernah berkunjung ke Israel menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel, Gus Yahya bicara soal jalan ‘rahmah’ atau kasih sayang. Gus Yahya juga bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu. Pada saat itu, Gus Yahya mengaku sedang melakukan upaya memperkuat gerakan perdamaian.
“Upaya saya ini mengajak atau memperkuat gerakan perdamaian di tingkat akar rumput di masyarakat menjadi konsensus sosial. Semua orang mau perdamaian,” kata Gus Yahya dalam wawancara dengan stasiun televisi CNN Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, yang tayang pada 21 Juni 2018 silam.
(dek/dnu)