Jakarta –
Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyambut gembira rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Gus Yahya berharap kedatangan Paus Fransiskus bisa mempererat hubungan NU dengan Vatikan.
“Tentu saja PBNU bersama-sama seluruh bangsa Indonesia ikut menyambut gembira dan bangga dengan kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia. Dan kami mengucapkan selamat kepada umat Katolik di Indonesia seluruhnya atas kunjungan Paus ini,” kata Gus Yahya saat acara halal bihalal di PBNU, Jakarta, Kamis (18/4/2014).
Gus Yahya mengungkapkan kunjungan Paus ke Tanah Air sudah diketahuinya sejak lama saat berkunjung ke Vatikan. Namun karena ada pandemi COVID-19, kunjungan itu sempat tertunda.
“Dan ini merupakan rencana yang sebetulnya sudah dibicarakan sejak lama sekali pada waktu saya berkunjung ke Vatikan tahun 2018, saya sudah mendengar rencana itu dari teman-teman di Vatikan, tapi rupanya pada waktu itu tertunda karena COVID dan alhamdulillah bahwa sekarang tampaknya terkonfirmasi dan sudah terjadwal bahwa Paus akan berkunjung ke Indonesia,” ujarnya.
Gus Yahya menuturkan NU juga sempat bekerjasama dengan Vatikan. Kerjasama itu sudah berlangsung sejak 2018 hingga saat ini.
“Beberapa waktu ini terlibat dalam kerjasama langsung untuk agenda-agenda yang distorsif bersama-sama dengan Vatikan antara lain misalnya bahwa NU dan pimpinan gereja Katolik di Vatikan sama-sama terlibat dalam satu inisiatif internasional,” ucapnya.
“Jadi inisiatif dari agama-agama baik yang melibatkan orang muslim, kalangan Kristen dan Yahudi dan sudah berlangsung sejak 2018 sampai sekarang. Di samping itu juga jaringan pimpinan Vatikan juga ikut aktif terlibat dalam inisiatif yang dilakukan oleh NU dimulai dengan konferensi R20 di tengah-tengah G20 pada tahun 2022 yang lalu yang kemudian atas kesepakatan bersama dari semua partisipan kita jadikan suatu gerakan perubahan,” lanjutnya.
Gus Yahya mengatakan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa mempererat hubungan NU dengan Vatikan. Dia menyebut hubungan NU dan Vatikan bukan hanya sekadar harmoni antarumat beragama di Indonesia tapi juga secara global.
“Saya kira kehadiran Paus ke Indonesia juga menjadi pererat hubungan dengan antara NU dengan Vatikan, bukan hanya demi harmoni kehidupan antarumat beragama di Indonesia saja tapi juga dalam kehidupan dan upaya-upaya bersama untuk kemanusiaan secara global,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Berdasarkan informasi resmi dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Indonesia merupakan negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik.
Paus Fransiskus akan datang ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024. Selain Indonesia, Paus Fransiskus juga direncanakan melakukan kunjungan kenegaraan ke kawasan Asia Pasifik lainnya, seperti Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.
(dek/lir)