Ilustrasi.
JAKARTA – Hujan Meteor Lyrid menghadirkan pemandangan menakjubkan dengan banyak bintang jatuh yang melintas langit malam. Dengan aktivitas yang perlahan meningkat, Hujan Meteor Lyrid diperkirakan akan mencapai puncaknya pada pekan depan.
Pada tahun ini, Hujan Meteor Lyrid akan berlangsung antara 15 dan 29 april dengan puncak aktivitasnya akan terjadi pada malam 22 hingga 23 April, menurut informasi dari blog Badan Antariksa Inggris yang dilansir IFL Science.
Hujan Meteor Lyrid, paling baik terlihat di sekitar belahan bumi bagian utara setelah bulan terbenam dan sebelum fajar. Di malam hari, langit cerah tanpa adanya bulan, Anda dapat melihat dan menikmati sekira 10 – 15 meteor per jamnya.
Melintasnya Hujan Meteor Lyrid terkadang akan menimbulkan aktivitas yang intens, dengan menghasilkan 100 meteor perj am. Pada 1803, para astronom melihat hingga 700 meteor perjam.
Namun, pada 2024 ini tidak menjadi tahun yang memiliki kondisi menguntungkan untuk mengamati Meteor Lyrid. Sebab, bulan purnama akan terjadi pada 23 april, waktu tersebut beriringan tepat setelah puncak aktivitas Lyrid terjadi, yang berarti langit malam akan tenggelam oleh cahaya Bulan. Selain itu, ada juga potensi hujan bulan April yang menyebabkan kondisi cuaca yang berawan dan menutup pemandangan tersebut.
Sama seperti hujan meteor yang lain, Hujan Meteor Lyrid paling baik dilihat ketika langit malam gelap jauh dari lampu jalan dan penerangan buatan lainnya, termasuk ponsel. Anda harus bersabar untuk keluar rumah lebih awal agar dapat menyesuaikan kondisi cahaya rendah.
Apa itu Hujan Meteor Lyrid?
Disebut sebagai Lyrid karena mereka tampak datang dari arah konstelasi Lyra, meskipun begitu, Lyrid sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan kelompok bintang yang jauh ini.