Threads. (Foto: Reuters)
JAKARTA – Pemilik Facebook, Meta, mengatakan pada Senin, (15/4/2024) bahwa pihaknya akan “sementara” menutup layanan pesan singkat Threads di Turki setelah ada perintah dari pengawas kompetisi Ankara mengenai pembagian data.
Keputusan sementara dari Otoritas Persaingan Turki (TCA) “tidak berdampak” pada layanan Meta lainnya seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp di Turki, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs webnya.
“Kami tidak setuju dengan perintah sementara tersebut, kami yakin kami mematuhi semua persyaratan hukum Turki, dan kami akan mengajukan banding,” kata Meta sebagaimana dilansir Techxplore. Meski begitu, perusahaan tersebut mengatakan bahwa pihaknya “tidak punya pilihan selain menutup sementara Threads” di Turki.
Meta meluncurkan Threads tahun lalu sebagai pesaing X (sebelumnya Twitter), dan bosnya Mark Zuckerberg mengatakan pada Februari bahwa layanan tersebut memiliki 130 juta pengguna bulanan di seluruh dunia.
Threads tersedia di Turki sejak awal, sementara pengguna di Uni Eropa harus menunggu berbulan-bulan hingga Meta menghasilkan versi yang disesuaikan dengan undang-undang perlindungan data dan persaingan yang ketat.
Dalam temuannya pada Maret, TCA mengatakan bahwa kombinasi data pengguna Meta dari Instagram dengan profil Threads orang-orang “akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki”.