Jakarta –
Jasad tujuh korban kebakaran toko bingkai di Mampang Prapatan dijemput pihak keluarga. Tangis tampak di wajah keluarga yang menanti jasad korban di RS Polri Kramat Jati.
Pantauan detikcom pada Jumat (19/4/2024) sekitar pukul 23.00 WIB keluarga korban masih menunggu di instalasi kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati. Mereka berkumpul sambil menunggu giliran jasad korban dinaikan ke ambulans.
Salah satu keluarga tampak tertunduk lesu sambil berderai air mata. Dia menanti salah satu korban untuk segera dibawa pulang.
Jasad pertama yang dinaikan ke ambulans atas nama Sella Sayolla Fitria. Dia dibawa menggunakan peti, lalu diiringi keluarga korban untuk menuju ke Bogor, Jawa Barat.
Kemudian dilanjutkan peti kedua Jesika Ramadhani. Dia dinaikan ke ambulans bersama keluarga untuk menuju Lampung.
Peti ketiga terlihat menyusul dinaikkan ke ambulans atas nama Indah Ayu Tiara Astuti. Dia juga diiringi keluarga untuk dibawa ke Wonogiri.
Sisanya empat peti adalah keluarga inti pemilik toko bingkai. Keempatnya peti bergantian dinaikkan ke mobil jenazah Yayasan Jabar Agung Rumah Duka Jelambar.
Hingga pukul 23.30 WIB semua jasad korban kebakaran pun sudah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing. Keluarga mengiringi jasad korban untuk dibawa pulang.
RS Polri malam ini telah selesai melakukan identifikasi kepada tujuh jasad korban tewas dalam kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Identifikasi dilakukan lantaran kondisi jenazah dengan luka bakar hampir 100 persen.
“Alhamdulillah tujuh korban tersebut sudah diidentifikasi semua, dan teridentifikasi,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada wartawan di RS Polri.
Hariyanto mengatakan proses pencocokan mulai dari gigi serta properti yang dikenakan para korban. Haryanto menyebut luka bakar hampir 100 persen yang dialami korban mengakibatkan wajah para korban tak bisa dikenali.
“Jadi teridentifikasi semua dengan identifikasi primernya gigi, kemudian sekundernya properti dan medis,” ucap Haryanto.
Berikut identitas 7 korban:
1. Thang Tjiman, laki-laki, usia 75 tahun
2. Heni, perempuan, usia 39 tahun
3. Riichi, usia 2 tahun
4. Austin, laki-laki, usia 8 tahun
5. Tia, perempuan, usia sekitar 25 tahun
6. Shella, perempuan, usia 20 tahun
7. Jesika, perempuan usia 18 tahun
(ygs/ygs)