Jakarta –
Sebanyak 824 ribu penumpang menggunakan kereta api (KA) jarak jauh selama periode mudik Lebaran 2024 di Jakarta. Jumlah ini naik 10 persen dibandingkan tahun 2023.
Hitungan penumpang ini berangkat menggunakan KA Jarak Jauh (KAJJ) di area Daop 1 mulai 3 April 2024 sampai 21 April 2024.
“Rinciannya dari jumlah 824 ribu penumpang itu, sebanyak 520 ribu penumpang berangkat awal dari stasiun Pasar Senen, sedangkan sisanya 304 ribu penumpang berangkat awal dari Stasiun Gambir,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko dalam keterangannya, Minggu (21/4/2024).
Pada masa angkutan lebaran mayoritas pemesanan tiket KA Jarak Jauh untuk jadwal keberangkatan tanggal 3-11 April 2024. Ixfan menjelaskan, berdasarkan data tiket terjual pada tanggal-tanggal tersebut tingkat okupansi volume penumpang sudah mencapai hingga 100 persen.
“Volume penumpang berangkat tertinggi atau puncak arus mudik tercatat pada tanggal 6-9 April dimana tingkat okupansi atau keterisian tempat duduk pada tanggal tersebut mencapai 104 persen,” jelas Ixfan.
Adapun sejumlah kota tujuan yang menjadi pilihan favorit diantaranya Surabaya, Malang, Yogyakarta, Purwokerto, Kutoarjo, Semarang, Tegal, Solo dan Bandung. Ixfan bilang, secara keseluruhan situasi arus mudik dan arus balik dari area Daop 1 Jakarta terpantau lancar dan kondusif serta seluruh perjalanan KA berlangsung lancar, aman, selamat dan tepat waktu.
Sebelumnya pada masa angkutan lebaran 2024 mulai 31 Maret (H-10) hingga 21 April (H+10) secara total PT KAI Daop 1 Jakarta menyiapkan 1.693 perjalanan KA Jarak Jauh untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Dari jumlah tersebut sudah termasuk perjalanan KA Tambahan sebanyak 395 KA untuk sejumlah perjalanan relasi favorit seperti tujuan Yogyakarta, Semarang, Solo, Blitar, Surabaya dan Malang.
Dari sisi keamanan dan keselamatan Daop 1 Jakarta juga bekerja sama dengan TNI dan Polri pengamanan seluruh objek vital pada masa angkutan lebaran. Kerjasama dengan Basarnas dan 45 provider Rumah Sakit juga dilakukan guna percepatan penanganan kondisi darurat.
Penempatan alat material untuk siaga (AMUS) juga dilakukan di 19 titik untuk mempercepat penanganan jika terjadi kondisi kendala operasional. Sejumlah petugas prasarana juga ditempatkan dibeberapa area daerah pengawasan khusus untuk memantau jika ada kondisi yang perlu diantisipasi terkait keselamatan dan keamanan.
(azh/azh)