Jakarta –
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait penegakan hukum, sengketa Pilpres yang berjalan di Mahkamah Konstitusi hingga isu terkini usai pemilu. Indikator menemukan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di angka 77,2%.
Adapun survei ini dilakukan kepada 1.201 responden melalui metode Random Digit Dialing (RDD). Target populasi survei ini ialah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Margin of error survei diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Dikatakan wawancara melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.
“Kalau survei tatap muka kita menemukan beberapa kali itu approval rating presiden tuh di atas 80 persen, tetapi dalam survei telepon kita nggak pernah menemukan approval rating presiden sampai 80 persen paling tinggi 78 persen itu pas sehari sebelum pemilu, itu paling tinggi,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, dalam tayangan konferensi pers virtual, Minggu (21/4/2024).
“Tetapi kalau kita lihat approval rating presiden by phone, data tren survei itu di survei terakhir kami, awal April, itu sekitar 77,2 persen,” sambungnya.
Ia mengatakan temuan itu berbeda tipis dengan hasil yang diumumkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) beberapa waktu lalu. Ia menyebut ada sedikit penurunan hasil kinerja Jokowi jika dibandingkan dengan temuan sebelum Pilpres berlangsung.
“Sebelum Pilpres dari 78% ke 76% di pertengahan Februari, tetapi di bulan awal April itu ada sedikit peningkatan, tetapi kita cenderung mengatakan stagnan,” kata Burhanudin.
Kendati demikian, Burhanudin menyebut angka 77,2% tak bisa dianggap kecil di tengah isu ekonomi hingga politik yang mentargetkan presiden. Berpisah jalannya PDIP dengan Jokowi, lanjutnya, dianggap tak mempengaruhi tingkat kinerja presiden di mata rakyat.
“Tetapi lagi-lagi 77,2% ini bukan angka yang kecil ya di tengah banyak isu, mulai dari isu ekonomi, termasuk politik, karena berpisah jalannya antara PDIP dengan Jokowi approval Pak Jokowi masih di atas 77%,” kata Burhanudin.
“Merupakan satu angka yang cukup besar meskipun lagi-lagi belum sebesar seperti, belum pulih seperti yang terjadi sebelum Pilpres, tapi minimal tidak turun lagi seperti approval sebelum 2 bulan sebelumnya,” imbuhnya.
(dwr/lir)