Jakarta –
Polisi menangkap Pak RW yang terlibat cekcok dengan petugas Puskesmas di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia ditangkap beserta alat bukti golok yang digunakan untuk mengancam petugas Puskesmas.
“Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Leuwiliang untuk menjalankan proses hukum lebih lanjut dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya berikut barang bukti 1 bilah golok bergagang kayu warna coklat panjang 50 cm,” kata Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto, dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).
Polisi telah menetapkan pelaku yang bernama Hari alias Jepang tersebut sebagai tersangka. Agus mengatakan, Jepang dijerat dengan Pasal 335 ayat 1 KUHP dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
“Dengan ancaman hukuman 1 tahun dan dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara,” jelasnya.
Pihak kepolisian telah menahan Jepang pada Jumat (26/4) kemarin. Penahanan tersebut dilakukan karena Jepang terbukti melakukan pengancaman dengan golok tersebut.
“Tindakan yang diambil pihak kepolisian untuk melakukan penahanan tersebut dikarenakan pelaku telah melakukan pengancaman terhadap pihak Puskesmas Leuwisadeng dan terbukti membawa senjata tajam jenis golok yang sudah kita amankan berikut barang bukti yang ada pada pelaku,” imbuhnya.
Duduk Perkara
Sebelumnya, polisi mengatakan cekcok terjadi antara Pak RW dan petugas puskesmas. Polisi mengatakan cekcok berawal saat ketua RW hendak berobat.
“Ormasnya misahin. Jadi ceritanya si Hari ini adalah Ketua RW di sana. Berobatlah dia ke puskesmas, dan sudah dilayani sebenarnya, berupa cek darah,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara kepada wartawan, Jumat (26/4).
Teguh menuturkan ketua RW lalu protes karena merasa lama menunggu hasil cek darahnya keluar. Teguh mengatakan ketua RW merasa kesal menunggu lama akhirnya pulang dan mengambil senjata tajam berupa golok.
“Hanya saja, hasil cek darahnya keluarnya agak lama, kurang tahu menunggunya berapa lama, tapi masih di hari yang sama juga. Jadi dongkol dia karena lama nunggunya, pulang dia bawa golok,” jelasnya.
RW kembali ke puskesmas dengan goloknya, kebetulan ada empat anggota ormas berada di lokasi. Melihat cekcok Pak RW dengan petugas puskesmas di Leuwisadeng, keempat anggota lalu menghampiri kedua pihak untuk memisahkan.
“Tujuannya itu untuk mengamankan karena kebetulan Pak RW ini adalah anggota ormas baru. Anggota ormasnya pun tahu bahwa dia ini temperamen,” imbuhnya.
(rdh/lir)