Foto: Reuters.
JAKARTA – Meta merupakan salah satu raksasa teknologi yang produk-produknya banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Setiap hari, puluhan juta orang mengakses Instagram dan Facebook untuk berbagai kegiatan, namun satu produk lain dari Meta yang sangat berpengaruh adalah WhatsApp, yang merupakan aplikasi perpesanan paling populer di dunia.
Pengaruh Meta dan WhatsApp bahkan juga dirasakan di daerah konflik aktif di Gaza, dimana warga Palestina di daerah kantong itu merupakan pengguna aktifnya. Mereka membentuk kelompok untuk bertukar informasi dan merencanakan pelarian dari serangan militer Israel yang terus-menerus, yang telah menewaskan lebih dari 34.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Grup WhatsApp juga vital digunakan oleh orang-orang yang fokus mencari cara terbaik mendapatkan makanan di Gaza yang sedang menghadapi kelaparan karena Israel telah memblokir pasokan makanan dan obat-obatan untuk 2,3 juta orang.
Selain itu ada juga grup WhatsApp yang terdiri dari paramedis dan dokter yang bekerja terlalu keras hingga kesulitan mendapatkan pasokan sederhana seperti tabung oksigen untuk pasien mereka.
Namun, grup WhatsApp kemungkinan juga menjadi alasan para penggunanya di Gaza bisa menjadi sasaran serangan mematikan Israel.
Lavender, sistem kecerdasan buatan atau artficial intelligence (AI) yang digunakan oleh Israel untuk mengidentifikasi target di Gaza, mungkin dilatih berdasarkan data yang diperoleh dari grup WhatsApp. Hal itu diungkap oleh Paul Biggar, seorang insinyur perangkat lunak dan pendiri Tech For Palestine.
AI yang diprogram untuk mencari anggota Hamas juga berpotensi menargetkan warga sipil jika mereka berbagi grup WhatsApp yang sama.
“Penting juga untuk dicatat bahwa sistem Lavender adalah penerapan AI yang salah,” katanya kepada TRT World.
Meskipun Lavender berpendapat bahwa orang-orang mungkin berada di grup WhatsApp yang serupa, itu tidak berarti mereka adalah anggota Hamas atau terlibat dalam kekerasan apa pun.
“Ini adalah sistem “pra-kejahatan” dan tidak boleh digunakan tanpa penyelidikan menyeluruh terhadap semua target yang disarankan,” kata Biggar.