Foto: Ivan Christian Deva/Okezone.
JAKARTA – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi di dunia saat ini, kejahatan siber menjadi sebuah masalah serius yang dapat mengancam individu maupun institusi. Oleh karena itulah masalah keamanan siber memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Di tengah maraknya ancaman dunia maya ini, perusahaan keaman digital Spentera mengumumkan fokusnya untuk menghadapi kejahatan siber. Spentera adalah perusahaan penyedia layanan keamanan siber yang berfokus pada layanan pengujian penetrasi, penemuan kerentanan, penanganan insiden dan forensik digital.
Direktur Cyber Intelligence PT Spentera Royke Tobing mengatakan bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara kepulauan yang dilewati 3 aliran laut, hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara dengan letak strategis, dan akan selalu menjadi target dari operasi siber.
Inilah yang mendorong Spentera untuk berupaya mengajak seluruh pihak baik masyarakat maupun pemerintah untuk membantu mempertahankan keamanan Siber terkhusus pada bidang perbankan.
Perbankan dan keuangan menjadi fokus karena sektor ini merupakan salah satu yang sangat rentan terekspos ancaman kejahatan siber. Terlebih lagi, jika terjadi serangan siber pada sektor perbankan akan memiliki dampak siginifikan, baik pada terganggunya layanan keuangan, mendisrupsi sistem integritas keuangan, yang pada akhirnya akan berdampak bagi nasabah beserta lembaga keuangan.
“Tingginya eksposur ancaman siber membuat pihak bank harus menerapkan upaya penguatan keamanan siber yang efektif. Spentera dapat menjadi mitra bank untuk memberi perlindungan terbaik dari ancaman siber dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku,” kata Royke dalam acara bertajuk Media Beriefing Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia di Jakarta, Kamis, (25/4/2025)