Depok –
Lima bulan sudah banjir melanda wilayah Bulak Barat, Cipayung, Depok. Banjir menyebabkan jalan yang menghubungkan Kampung Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih Sawangan terputus hingga kini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri menyampaikan permohonan maaf karena banjir mengganggu aktivitas warga. Pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengatasi banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan yang menghubungkan antara Kecamatan Cipayung dan Pasir Putih itu.
“Pertama kami mohon maaf dengan masyarakat yang terganggu dengan kondisi ini. Langkah awal yang kami ambil yaitu melakukan penyelesaian sementara dengan mengeruk sampah dan memperlebar kali yang mengecil akibat longsoran sampah,” ucap Supian, dalam keterangan resmi, dilihat di situs resmi Pemkot Depok, Rabu (1/5/2024).
Supian menyampaikan akan menambah alat berat untuk mengoptimalkan pengerukan sampah. Kemudian, lanjut dia, penanganan permanen sedang dilakukan kajian oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) juga harus meninggikan akses jalan, sehingga ketika air meluap akses tersebut tidak terendam lagi dan masih bisa dilewati,” katanya.
“Kemudian, nantinya Kali Pesanggrahan akan kita hidupkan kembali, karena saat ini kondisinya sudah memprihatinkan. Kali ini orotitasnya bukan di Pemkot Depok saja tetapi juga otoritas Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, kita harus informasi kesana,” tambah Supian.
Sebelumnya, Ketua RT 04 RW 08 Kelurahan Cipayung, Depok, Naserih (46), menduga banjir yang masih merendam jalan alternatif Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih Sawangan tidak kunjung surut sejak 5 bulan lalu karena penyempitan Kali Pasanggrahan akibat tumpukan sampah.
“Penyebab banjir karena ada penyempitan badan Kali Pasanggrahan. Sampah dari pembuangan itu gak bisa padat, terus turun ke badan Kali Pasanggrahan jadi air tidak ada celah air buat ngalir,” ujar Naserih saat ditemui detikcom, Rabu (1/5).
Sampah yang terus turun dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung semakin menumpuk, terutama di area jembatan. Badan Kali Pasanggrahan yang menyempit membuat air meluap ke area pemukiman warga.
Tak hanya bangunan, banjir juga merendam pemakaman warga di sekitar Bulak Barat Cipayung. Kebanyakan merupakan makam keluarga.
Naserih menyebut, warga yang rumahnya terendam banjir sudah mengungsi sejak bulan April lalu. Terhitung sudah 5 bulan banjir memutus permanen akses jalan warga sekitar.
“Ngungsinya sudah dari bulan April pas puasa. Jadi saat orang-orang cari baju lebaran, di sini malah ngurusin rumah kebanjiran,” kata Naserih.
(idn/knv)