Wacana untuk menawarkan kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia bertalenta mencuat ke publik. Rencana tersebut mengundang diskusi antara pejabat publik.
Dirangkum detikcom, Rabu (1/5/2024), perihal kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia awalnya ditawarkan oleh Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini disampaikan Luhut dari mimbar pidato pembukaan acara Microsoft Build: AI Day di JCC, Jakarta, Selasa (30/4). Dia menyinggung soal orang-orang yang sudah menjadi warga negara Amerika Serikat (AS).
Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan membuka Microsoft Build: AI Day Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
|
Dilansir Associated Press di kanal YouTubenya, awalnya Luhut menjelaskan bahwa pada 2029 nanti, Indonesia bakal punya hampir 3.000 anak muda yang siap untuk bekerja sebagai pengembang perangkat lunak (software developer). Indonesia tidak akan kekurangan sumber daya manusia untuk mengerjakan perkara software.
“Namun demikian, kami juga mengundang diaspora Indonesia untuk kami berikan juga segera kepada mereka: kewarganegaraan ganda. Jadi mungkin mereka sudah jadi warga negara Amerika (Serikat), tapi mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan negara Indonesia,” kata Luhut dalam bahasa Inggris.
Cara ini bakal berdampak besar untuk ekonomi Indonesia. Juga, cara tersebut dapat membawa sumber daya manusia dengan kemampuan yang mumpuni kembali ke Indonesia.
Sebagaimana diberitakan detikFinance, Microsoft telah berkomitmen investasi USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 27,6 triliun di Indonesia. Dana ini difokuskan untuk pembangunan infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk empat tahun ke depan.
“Saya pikir jika Anda (Microsoft) berinvestasi di Indonesia, Anda tidak akan menyesal. Saya berjanji. Sebab, semua insentif yang bisa anda dapat di mana saja, bisa Anda dapatkan di sini,” kata Luhut.
Indonesia akan mengakomodasi investasi Microsoft. Luhut berjanji tidak akan mempersulit investasi Microsoft di Indonesia.
“Ada banyak sekali orang bagus di Indonesia. Jadi jangan ragu untuk berinvestasi di Indonesia dikarenakan masalah sumber daya manusia,” kata Luhut.
Apa kata anggota DPR RI? Simak di halaman selanjutnya: