Sumba Timur –
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) mengumpulkan pendamping sosial di Puskesmas Lewa, Sumba Timur, NTT. Risma meminta para pendamping sosial membantu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) hingga penyandang disabilitas di wilayah tersebut untuk melengkapi data kependudukan agar bisa mendapat bantuan.
“Saya minta kalau mereka nyampaikan ke saya, sebetulnya lebih banyak dari yang dibawa ke sini yang kondisinya seperti itu. Saya nyampaikan, ‘Nggak apa-apa sudah kasihkan ke saya, Bu’, (Dijawab) ‘Nggak ada data kependudukannya’. Oke, nanti kita minta, tadi saya sudah sampaikan ke Pak Bupati untuk perekaman itu,” kata Risma di Puskesmas Lewa, Sumba Timur, NTT, Jumat (5/4/2024).
Risma mengatakan pendataan dilakukan untuk memudahkan pemberian bantuan dan penanganan kondisi kesehatan ODGJ serta penyandang disabilitas tersebut. Menurutnya, penanganan akan lebih efektif jika data yang dimiliki juga lengkap.
“Kependudukan sehingga kami bisa tangani kalau sudah masuk data lebih efektif,” ujarnya.
Dia meminta para pendamping sosial melaporkan kondisi ODGJ dan penyandang disabilitas di wilayah tersebut melalui jalur khusus. Dia mengatakan jalur khusus itu ialah pelaporan melalui command center Kemensos.
“Tapi, saya ngomong sudah jalur khusus saja. Dia akan lapor di command center kami yang 24 jam untuk itu,” ujarnya.
Risma mengatakan salah satu kesulitan para pendamping dalam pelaporan adalah jaringan internet. Dia mengatakan pihaknya akan membantu memfasilitasi akses internet tersebut.
“Cuma masalahnya memang tadi pendamping jaringannya juga susah. Itu nanti saya akan siapkanlah untuk penambahan untuk alat komunikasi internet mereka,” ucapnya.
Risma juga menyoroti persoalan stunting di wilayah itu. Dia mengatakan Kemensos akan membantu penanganan stunting.
“Jadi kan nggak bisa kalau kita perhatikan, misalkan posyandu pun kan nggak tiap hari. Nah, karena itu yang bisa kita lakukan kita memberikan pemberdayaan sekalian untuk penanganan stunting ini. Jadi, contohnya misalkan kita bantu misalkan ayam petelur gitu. Setiap hari kan bertelur dia. Nah, dia bisa makan, kemudian ya cara satu-satunya begitu. Karena nggak bisa, kalau ayamnya bertelur nggak diapa-apain kan dia juga akan sayang gitu. Nah, itu kemudian, itu yang kita coba tangani,” tuturnya.
(mib/haf)