Laboratorium ganja sinte pinaca di perumahan elite Sentul, Kabupaten Bogor dibongkar polisi. Lima orang tersangka ditangkap terkait laboratoriun terselubung itu.
Sebagai informasi, MDMB-4en-PINACA adalah senyawa kimia buatan yang merupakan salah satu turunan dari cannabinoid sintetis atau yang biasa disebut ganja sintetis. MDMB-4en-PINACA termasuk ke dalam narkotika golongan I berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2023 tentang Perubahan Golongan Narkotika.
Lima orang ditetapkan sebagai tersangka adalah sebagai berikut:
1. BBH, laki-laki usia 28 tahun, berperan sebagai penjaga gudang dan transporter, serta mengambil barang sesuai perintah tersangka MFH untuk kemudian diserahkan pada reseller.
2. H, laki-laki usia 36 tahun, berperan sebagai tukang masak (peracik); tersangka bekerja membuat olahan dari 5CL (Cannabinoid Sintetis) untuk kemudian diolah menjadi MDMB-4EN-PINACA
3. S, laki-laki usia 31 tahun, berperan sebagai tukang masak; membuat olahan dari 5CL (Cannabinoid Sintetis) untuk kemudian diolah menjadi MDMB-4EN-PINACA
4. GBH, laki-laki usia 20 tahun, berperan sebagai kurir dari pihak pembeli atau reseller; mengambil gel yang mengandung MDMB-4EN-PINACA dari Tersangka BBH untuk selanjutnya dibawa ke Jawa Barat.
5. MFH, laki-laki usia 24 tahun, berperan sebagai bos atau pengendali; tersangka merupakan pemodal sekaligus orang yang memandu tersangka H dan S dalam proses pengolahan 5CL (Cannabinoid Sintetis) menjadi MDMB-4EN-PINACA.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto mengatakan dalam pengungkapan kasus ini pihaknya menyita sejumlah pinaca yang jika sudah menjadi tembakau sintetis akan menghasilkan 35 kilogram tembakau sintetis.
“Jadi dari hasil ini memperkirakan pengungkapan ini akan menyelamatkan 105.000 jiwa,” kata Suyudi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/5).
Laboratorium tersebut memproduksi pinaca sebagai bahan baku utama untuk ganja sintetis. Produksi pinaca di lab tersebut sudah beroperasi selama 6 bulan dan dikendalikan oleh seseorang melalui ponsel.
Beroperasi 6 Bulan
Dari hasil penyelidikan, gudang penyimpanan bahan-bahan narkotika disimpan di Serpong, Tangerang Selatan. Sementara itu, laboratoriumnya atau peracikannya dilakukan di sebuah rumah di perumahan elite di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor. Suyudi mengatakan lab di Sentul ini sudah beroperasi selama 6 bulan.
“Jaringan ini sudah berjalan 6 bulan. Kemudian pinaca ini, ini kan jenisnya sintetis,” kata Suyudi.
“Jadi untuk market-nya ini seluruh Indonesia karena mereka juga melalui media khusus yang ada di online,” tambahnya.
Tansaksi Pakai Kripto
Brigjen Suyudi mengungkapkan jaringan ini mebeli bahan-bahan untuk membuat pinaca dari China. Mereka menggunakan kripto sebagai alat transaksi.
“Mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya sindikat daripada narkoba jenis pinaca tersebut yang akan dikirim melalui paket ke Indonesia. Prekusornya ini dibeli dari China,” kata Suyudi.
Suyudi mengatakan transaksi yang dilakukan menggunakan kripto. Transaksi dilakukan oleh F sebagai pemodal, sekaligus pengendali laboratorium home industry narkoba sinte tersebut.
“Untuk transaksi pembayarannya mereka menggunakan kripto. Peran F ini dia pemodal, aktor intelektual dari kelompok ini, dialah yang memodali kemudian dia juga yang membeli peralatan dan yang mengarahkan juga untuk membuat narkoba sintetis jenis pinaca ini,” ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya…..