OceanGate Titan. (Foto: Reuters)
HOUSTON – Ledakan kapal selam Titan yang merenggut nyawa lima orang pada juni 2023 kemungkinan disebabkan oleh apa yang disebut sebagai “micro-buckling” atau tekukan mikro, menurut klaim seorang pakar.
Pada Juni 2023, rombongan yang terdiri dari lima orang berada di kapal selam Titan yang menyelam sejauh 12.500 kaki atau 3.800 meter dengan harapan dapat memeriksa sisa-sisa Titanic. Namun, kapal selam itu hilang kontak pada 18 Juni 2023, yang menyebabkan pencarian global untuk penumpang yang membayar.
Akhirnya diketahui bahwa kapal tersebut meledak hanya beberapa jam setelah perjalanannya setelah terlihat di kedalaman 13.000 kaki, sekira 4.000 meter di dasar laut, sekira 370 mil atau hampir 600 km dari Newfoundland, Kanada.
CEO OceanGate Stockton Rush dan empat orang lainnya meninggal secara tragis ketika kapal selam tersebut hancur. Petualang Inggris Hamish Harding, berusia 58 tahun, termasuk di antara mereka yang hilang di laut dalam insiden bencana tersebut.
Kini, publikasi terbaru di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), menunjukkan teori baru mengapa kapal selam itu bisa meledak begitu dini.
Para peneliti dari University of Houston berpendapat bahwa “micro-buckling” pada lambung kapal Titan mungkin merupakan katalis bencana yang menyebabkan kapal tersebut hancur karena tekanan. Tim menyelidiki bagaimana struktur berdinding tipis dapat rusak karena ketidaksempurnaan kecil pada materialnya.