Ilustrasi.
JAKARTA – Hujan Meteor Eta Aquarid adalah fenomena tahunan yang biasanya terjadi pada bulan Mei. Tahun ini, puncak dari fenomena ini diperkirakan terjadi pada malam 5 Mei – 6 Mei 2024.
Disitat dari NASA, Meteor Eta Aquarid dikenal karena kecepatannya yang mencapai 148.000 mph atau 532.800 km/jam ke atmosfer bumi. Umumnya, ada 30 meteor per jam yang dapat dilihat pada saat puncaknya.
Dalam unggahan di akun X (Twitter) @infoAstronomy, hujan Meteor Eta Aquarid diberi nama sesuai dengan titik kemuculan di langit. Artinya, meteor ini muncul dari arah rasi bintang Akuarius, tepatnya dekat bintang Eta Akuarii.
Dengan kata lain, arah langit terbaik untuk melihat hujan meteor ini dari rasi bintang Akuarius. Sementara rasi bintang Akuarius akan terbit di langit timur mulai pukul 02.00 dini hari. Sehingga itu menjadi waktu terbaik untuk mengamati hujan Meteor Eta Aquarid.
Namun, pada dasarnya Meteor Eta Aquarid dapat diamati di mana pun dari Bumi asalkan kondisi lokasi pengamatan gelap gulita tanpa polusi cahaya. Untuk itu, lokasi terbaik untuk mengamatinya seperti di pengunungan, pantai, atau persawahan di desa.
Lantas, apakah hujan Meteor Eta Aquarid dapat dilihat dari Indonesia? Sejumlah wilayah di Indonesia dapat melihat fenomena alam ini dengan jelas. Sayang, di Pulau Jawa potensi untuk mengamatinya sangat kecil akibat polusi cahaya yang sangat tinggi.
Sementara lokasi terbaik untuk melihat hujan Meteor Eta Aquarid berada di Papua, di hampir seluruh wilayahnya. Lokasi kedua berada di Kalimantan, di mana dua wilayah tersebut sangat minim polusi cahaya.