Jakarta –
Indonesia kembali menunjukkan langkah progresifnya dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan berkelanjutan. Sejumlah upaya dan capaian itu disampaikan dalam Forum PBB untuk Hutan atau United Nation Forum on Forest (UNFF) yang digelar di Kantor Pusat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin (6/5/2024).
“Kami telah melampaui target nasional dalam menurunkan angka deforestasi (pengurangan tutupan hutan) di bawah 0,45 juta hektar, di mana saat ini aktivitas deforestasi tercatat pada angka 0,104 juta hektar pada tahun 2022. Kami juga telah berkomitmen untuk mencapai target alokasi perhutanan sosial seluas 12,7 juta hektar,” ungkap Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong.
Selain capaian perlindungan dan kontribusi hutan, Wamen Alue Dohong juga menyampaikan langkah pemerintah Indonesia dalam membangun ekonomi dalam negeri yang berbasis hutan. Wajah transformasi kebijakan hutan diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat dan sektor-sektor perekonomian publik.
“Kami telah mendistribusikan sekitar 6,4 juta hektar untuk sekitar 9.719 kelompok tani hutan yang melibatkan 1,3 juta rumah tangga. Selain itu, kami juga mendorong 5.400 sektor usaha untuk mendapatkan sertifikat pengelolaan hutan produksi lestari pada tahun 2022,” tambah Aloe Dohong dalam Forum yang dihadiri 23 negara tersebut.
Foto: Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dalam Forum PBB untuk Hutan atau United Nation Forum on Forest (UNFF) yang di gelar di Kantor Pusat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (dok istimewa).
|
Selain membahas usaha global dalam perlindungan dan pengelolaan hutan, forum PBB untuk Hutan tahun ini juga menyasar pada upaya memobilisasi sumber daya finansial dan penguatan kerja sama teknis-ilmiah untuk pengelolaan hutan berkelanjutan. Pembahasan itu diselaraskan dengan komitmen global dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
(ids/whn)