Cerita peneliti selamat dari maut berkat Apple Watch. (Reuters)
JAKARTA – Seorang peneliti kebijakan di Delhi, India, lolos dari maut setelah fitur detak jantung Apple Watch miliknya mendeteksi detak jantungnya yang sangat tinggi. Peneliti bernama Sneha Sinha itu langsung diperingatkan.
Melansir Livemint, Kamis (9/5/2024), Sneha Sinha mengaku baru mencari pertolongan medis setelah fitur EKG Apple Watch miliknya menunjukkan timbulnya Fibrilasi Atrium (AFib).
AFib adalah irama jantung yang tidak teratur dan seringkali sangat cepat. Hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung dan meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi terkait jantung lainnya.
Sinha, yang tidak memiliki riwayat penyakit mengatakan, dia kemudian mengirim email kepada CEO Apple Tim Cook untuk berterima kasih padanya. Hal itu karena telah dikembangkan jam tangan dengan fitur yang tepat dan canggih.
“Sebagai seorang yang rajin bepergian, saya mendaki dan melakukan perjalanan di daerah pegunungan dengan ketinggian di atas 15.000-16.000 kaki di mana tingkat oksigen sering kali rendah,” kata Sinha kepada HT Tech.
Dia mengatakan kembali ke rumah seperti ketika dia merasakan jantung berdebar-debar. Dia bilang dia menggunakan Apple Watch miliknya untuk memantaunya. Namun, awalnya dia tidak menganggap serius lonjakan detak jantungnya.
“Meskipun pemeriksaan berulang kali dan EKG menunjukkan detak jantung yang lebih tinggi, saya mencoba bernapas dalam-dalam, berharap suatu saat masalah ini akan hilang. Saya pikir itu mungkin terjadi karena suatu alasan dan harus segera diredakan,” katanya.
“Ketika hal ini berlangsung selama lebih dari 1,5 jam, EKG menunjukkan timbulnya AFib. Saat itu, saya memutuskan mencari pertolongan medis dan menelepon seorang teman untuk membawa saya ke rumah sakit,” ujarnya.