Jakarta –
Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Fitsa Baharuddin, mengungkapkan ada 27.000 jemaah haji yang diberangkatkan untuk ibadah haji tahun ini dari Embarkasi Jakarta-Bekasi. Keberangkatan jemaah haji dilakukan secara bertahap sampai akhir Juni.
“Total keseluruhan Insyaallah yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Jakarta-Bekasi ini adalah 63 kloter dengan jumlah jemaah sekitar 27.000,” kata Fitsa saat ditemui di UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/5/2024).
Fitsa mengatakan kedatangan jemaah haji mulai pukul 00.40 WIB, Sabtu (11/5). Diperkirakan kurang lebih 400 jemaah dan petugas untuk kloter pertama.
Ia mengatakan jemaah yang berasal dari Jawa Barat dibagi menjadi dua tempat embarkasi, yakni Asrama Haji Bekasi dan Indramayu. Adapun untuk Embarkasi Indramayu, pesawat akan diterbangkan dari Bandara Kertajati.
“Yang Bekasi diberangkatkan melalui Bandara Soekarno-Hatta, yang Indramayu itu diberangkatkan melalui Bandara Kertajati. Total jemaah Jawa Barat itu sebenarnya kurang lebih sekitar 40.000 jemaah,” kata Fitsa.
“Karena sudah ada Indramayu beberapa kabupaten atau kota yang dekat dengan Indramayu itu berangkat (dari Embarkasi Indramayu). Nah, ada sejumlah 18 kabupaten/kota yang mendekati Bekasi itu diberangkatkan Embarkasi Bekasi,” sambungnya.
Terapkan One Stop Service
Fitsa mengatakan pada tahun ini pihaknya memberlakukan layanan one stop service. Nantinya jemaah haji tak perlu berpindah tempat untuk pengecekan dokumen dan persyaratan.
Ada pelayanan tersebut, Embarkasi Jakarta-Bekasi membutuhkan persiapan yang intens hingga hari ini. Ia mengatakan pihaknya juga menyediakan dua aula untuk kedatangan dan keberangkatan jemaah.
“Karena one stop service itu membutuhkan area yang lebih besar akhirnya satu aula itu kita gunakan untuk kedatangan jemaah, sementara untuk keberangkatannya kita gunakan aula yang lain. Lumayan agak ekstra,” kata Fitsa.
Fitsa mengatakan ibadah haji 2024 juga masih ramah dengan lansia. Ia menyebut pada tahun ini pula jemaah haji perempuan dan laki-laki akan dipisahkan dalam mekanisme one stop service.
“Tahun ini tag line masih ramah lansia, kita juga menyiapkan layanan-layanan khusus lansia. Jadi sisi depan kita siapkan untuk lansia tempat duduknya supaya bisa diproses lebih dahulu. Kemudian untuk tahun ini jemaah mulai dipisahkan antara pria dan wanita mulai dari aula. Prosesnya pun akan dipisah,” ungkap Fitsa.
“Kalau tahun sebelumnya karena belum one stop service jadi per rombongan, satu rombongan gabung,” imbuhnya.
(dwr/rfs)