Jakarta –
Monumen Nasional (Monas) ramai dipadati pengunjung yang menghabiskan momen libur panjang akhir pekan atau long weekend kali ini. Tak hanya dari Jakarta, beberapa pengunjung datang dari luar kota untuk bersantai hingga berpiknik di kawasan Monas.
Salah satunya Arsa (9) yang datang bersama orangtua nya ke Monas. Dia mengaku Monas sebagai tempat yang asik.
“Sengaja ajak orang tua untuk datang ke Monas karena tempatnya asik. Kita bisa ngeliat Monas dan ruang terbuka hijau, terus bisa keliling-keliling juga,” ujar Arsa (9), saat ditemui detikcom di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2024).
Arsa yang masih duduk di bangku sekolah dasar mengaku senang datang ke Monas lantaran bisa piknik bersama keluarga. Dia merasa Monas bisa menjadi destinasi yang menghibur dirinya.
“Inisiatif sendiri datang ke sini untuk menghibur diri dan menikmati long weekend. Jadi saat liburan memilih piknik ke sini dan bawa bekal sendiri biar lebih ngirit,” kata Arsa.
Selanjutnya ada Heni (40) seorang guruyang mengajak murid-muridnya dari Sekolah Dasar (SD) Aligarh Bogor, Jawa Barat untuk eksplorasi lingkungan. Dia mengaku menjadikan Monas sebagai destinasi wisata lantaran Monas penuh dengan cerita sejarah.
“Kalau dari Bogor, Monas ini tidak terlalu jauh. Di Monas juga banyak yang bisa dipelajari seperti sejarah museum Monas. Jadi berwisata sembari belajar dengan harga terjangkau,” ujar Heni.
Dia menyebut, outing class kali ini ingin mengetahui sejarah masa Penjajahan Belanda. Heni ingin mengajarkan murid-muridnya penelitian sejarah dengan topik penjajahan.
“Tadi di Museum Monas ada diorama, ada teks proklamasi dengan suara Bung Karno. Jadi ini semacam pembuktian benar tidak sih kita pernah dijajah oleh Belanda,” kata Heni.
Sebagai seorang guru, merupakan kewajiban Heni untuk memfasilitasi pendidikan anak di sekolah dan di luar sekolah. Acara outing class ini sengaja digelar bertepatan dengan long weekend.
“Mayoritas murid-murid di sini pertama kali datang ke Monas, jadi mereka excited buat liat-liat. Dari Bogor kita naik bus dan satu elf dari lembaga (sekolah). Sehabis dari Monas kita akan ke Masjid Istiqlal dan Kota Tua,” ujar Heni.
Menurut Heni, sangat penting bagi generasi muda untuk mempelajari sejarah bangsanya sendiri. Sebab ke depannya, generasi muda akan dipegang oleh anak-anak tersebut.
“30 tahun yang akan datang yang menjalankan roda pemerintahan ya mereka ini. Jadi sejarah ini sebagai pembuktian kita pernah dijajah dan berjuang untuk memerdekakan Indonesia,” sebut Heni.
Heni berharap kegiatan outing class ini akan berlangsung setiap tahun. Terlebih wisata ke Monas terjangkau dan tidak terlalu jauh dari Bogor.
“Segmentasi sekolah kami kan menengah ke bawah, jadi banyak anak yang mungkin baru pertama kali ke sini. Harapannya semoga setiap tahun bisa ada program ini, mengingat sekolah kami baru berdiri 6 tahun lalu,” pungkasnya.
(dek/dek)