Jakarta –
Dua tersangka kasus pembunuhan berencana pria terbungkus sarung di Palulang, Tangerang, inisial FA (23) dan N(28) menyiapkan alibi untuk menipu aparat kepolisian. Rencana keduanya menutupi aksi pembunuhan AH akhirnya terbongkar.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Uly, mengatakan alibi FA terbongkar setelah penyidik mendapati rekaman CCTV yang menyorot depan warung kelontong milik korban.
“Dari CCTV, kan tidak ada di situ mobil yang dibilang (FA) datang itu kan tidak ada,” kata Titus usai jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (14/5/2024).
Titus menjelaskan berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian hanya terlihat saat FA yang mengangkut sebuah barang dalam karung berukuran besar. Di dalam karung itu jasad korban berada.
Lewat bukti rekaman CCTV itu skenario palsu tersangka FA yang menyebut AH pergi ke Bali untuk menemui seorang perihal urusan utang-piutang ternyata bohong. Pasalnya mobil yang disebut menjemput korban tidak pernah kelihatan dalam rekaman CCTV.
“Hanya kelihatan dia (FA) lagi angkut karung itu, jadi mobil yang dibilang dateng jam sekian-sekian itu kita cek di CCTV itu nggak ada. Kan ada video di viral yang dia lagi angkat-angkat karung itu,” terangnya.
“Nah itu kan nggak ada (mobil jemput). Nggak bisa ngelak lagi. Ya, gimana sudah kelihatan kan nggak ada mobil,” tambah Titus.
Lebih jauh, Titus menyebut skenario palsu dari FA dan N telah disepakati keduanya. Kesepakatan itu dibuat usai keduanya membuang jasad korban yang dibungkus dalam sarung di kebun daerah perumahan.
“Dia kan cerita, begitu si N ngomong kamu jangan ngomong siapa-siapa ya, nah si FA ini kan. Yaudah kita bilang aja. Nanti kalau ada apa-apa bilang aja ke Bali, kita sampaikan begitu,” jelas dia.
Sempat Berjualan Seperti Biasa
Titus mengatakan FA beraktivitas seperti biasa setelah beraksi menghabiskan nyawa korban. Dia juga mencoba bersikap tenang dan tak melarikan diri.
Sementara motifnya, kata Titus, lantaran pelaku sakit hati dimarahi oleh korban. FA sehari-hari bekerja di warung kelontong milik AH.
“Kalau motifnya itu dia sakit hati, pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban jaga toko Madura itu,” pungkas dia.
(ond/ygs)