Heboh seorang pria tiba-tiba mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sedang kunjungan di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Tindakan dari pria tersebut membuat Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) bererak.
Saat itu, Jokowi hendak memberikan keterangan pers setelah meninjau RSUD Konawe, Selasa (14/5/2024). Jokowi didampingi Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, hingga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Pria berambut cepak, berbatik lengan panjang keluar dari pintu rumah sakit dan mendekati Presiden Jokowi. Pria itu menyentuh Jokowi dan membicarakan sesuati, terdengar seperti soal gaji.
Anggota Paspampres di belakang Jokowi langsung menarik pria tersebut. Seorang pria yang berada di depan Jokowi pun merangsek mengamankan pria itu.
Momen ini membuat doorstop Jokowi terhenti sejenak. Tubuh Jokowi juga sedikit tergeser lantaran tersenggol Paspampres yang mengamankan pria yang belum diketahui identitasnya itu.
Sementara itu, Plt Deputi Protokol dan Pers Media Yusuf Permana menjelaskan peristiwa itu. Paspampres mengamankan pria tersebut agar tidak mengganggu jalannya kegiatan.
“Ada masyarakat yang ingin mendekat dari belakang Presiden RI di saat beliau sedang memberikan keterangan pers resmi kepada Media di depan lobi RSUD Konawe Kabupaten Konawe,” ujar Yusuf kepada wartawan, Selasa (14/5).
“Tentu Paspampres dengan cepat mencegah orang tersebut dengan tujuan agar tidak mengganggu Bapak Presiden yang sedang memberikan keterangan pers,” ujarnya.
Yusuf mengatakan Tim Pengamanan juga telah berkomunikasi dengan pria tersebut dan bertanya tujuan menghampiri Jokowi. Ternyata ada yang ingin disampaikan pria tersebut.
“Ternyata yang bersangkutan ingin menyampaikan masalah kepegawaiannya sebagai PNS di Kabupaten Konawe. Kami berkomunikasi dengan Pemkab Konawe dan Pemprov Sulawesi Tenggara untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.
Identitas Pria Hampiri Jokowi
Identitas pria yang mendadak mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terungkap. Pria itu bernama Mahyuddin, yang kini berstatus ASN nonaktif.
“Intinya yang bersangkutan bukan ASN lagi dan tidak bisa terima gaji lagi karena dinonaktifkan ASN-nya,” kata Kepala BKPSDM Konawe, Suparjo, dilansir detikSulsel, Selasa (14/5/2024).
Status ASN dari Mahyuddin telah dinonaktifkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). BKN lewat surat edarannya menerangkan pengangkatan Mahyuddin sebagai ASN tidak memenuhi syarat.
“Karena ada yang tidak sesuai ketentuan (pengangkatan Mahyuddin sebagai ASN),” ujar dia.
Mahyuddin diketahui telah diangkat sebagai ASN berdasarkan SK Bupati Nomor 821.12/24-11 tahun 2010 sebagai Sekretaris Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya. Status ASN dari Mahyuddin kemudian dinonaktifkan sejak 6 Maret 2012 oleh BKN.
Selanjutnya: Diserahkan ke keamanan wilayah.