Jakarta –
Sebuah video memperlihatkan siswi SMP di Kabupaten Bogor mengalami penganiayaan dan dibully viral di media sosial (medsos). Pihak sekolah korban menyebut perundungan itu dipicu masalah cowok.
“Betul (karena masalah cowok), ternyata seperti itu. Jadi semalem saya sudah dapat informasi dari sana sini tapi saya kan belum bisa pastikan, sebab nya apa. Ternyata, setelah kita crosscheck dan tanya-tanya anak yang bersangkutan, ternyata itu masalah cowok,” kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMP Albasyariah, Uus Sharahoh, kepada wartawan di SMP Albasyariah, Bojonggede, Jumat (17/5).
Uus mengatakan awal pemicu perundungan itu karena saling berbalasan lontaran kata-kata dari korban maupun pelaku. Rumornya, dipicu karena rebutan pacar.
“Kemungkinan ya (ada lontaran kata-kata) karena dari awal emang rebutan pacar jadi ada kata-kata yang saling dilemparkan tapi yang jelas belum sampai kami tanyakan secara langsung. Cuma rumornya seperti itu,” tuturnya.
Viral di Sosial Media
Dalam video beredar, terlihat korban masih mengenakan seragam sekolah. Korban lalu diduga di-bully sejumlah remaja perempuan lain.
“Kak, sakit! Kak, sakit! Mah, mamah. Om, sakit. Tolongin apa ya, udah, Kak. Mamah, jemputin apa, Mah, di Albas,” ucap korban dalam video beredar.
Di dalam video terlihat korban dikerubungi. Selain itu, terdengar suara tertawa saat terjadi perundungan (bullying) tersebut.
Penjelasan Pihak Sekolah Korban
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMP Albasyariah, Uus Sharahoh, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (16/4) pukul 16.00 WIB di Bulak Jagal, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Ia mengonfirmasi dari 2 siswinya, 1 orang menjadi korban penganiayaan dari pelajar sekolah lain.
“Kejadian kemarin itu di luar dugaan kita. Jadi kemarin tepatnya jam 4 tepatnya di Bulak Jagal itu ada kejadian yang melibatkan dari pada siswa kita. Jadi rumor yang di luar bahwa kejadian ini Albas jadi pelaku dan Albas sebagai korban itu ternyata tidak seperti itu,” kata Uus kepada wartawan di SMP Albasyariah, Bojonggede, Jumat (17/5).
“Jadi yang benar SMP Albas itu yang menjadi korban. Ada dua siswi kita, jadi yang jadi korban itu 1 (inisial K) kelas 7. Sedangkan yang satu lagi namanya (inisial KH) itu yang terlibat dalam mengekspose daripada kejadian itu,” tambahnya.
(dek/dek)