Bogor –
Seorang siswi SMP di Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, menjadi korban perundungan (bully). Korban dianiaya gara-gara dituduh menyebarkan fitnah.
Bullying itu melibatkan siswi dari SMP A dan SMP WB di Cipayung, Depok, pada Kamis (16/5). Korban dijebak ajakan ngopi oleh pelaku hingga akhirnya di-bully.
Dua pelajar dari SMP WB yang diduga pelaku bullying kini telah diamankan polisi. Saat ini polisi masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kasus tersebut.
“Untuk kejadian itu kemarin hari Kamis di Citayam, sedangkan untuk pelakunya sendiri itu ada dua orang dan sudah kita amankan sekarang,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana, dikutip Sabtu (18/5/2024).
Dipicu Tuduhan Sebar Fitnah
Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing mengungkapkan kronologi bullying. Kejadian ini dipicu tuduhan menyebarkan fitnah.
“Jadi kronologi kejadiannya itu antara korban dan pelaku ini ada permasalahan. Jadi hasil pemeriksaan kami bahwasanya korban ini suka menceritakan ke temen-temannya, memfitnahlah, itu masalah pertama,” kata Sumardi.
Tak hanya itu, ada permasalahan lain antara pihak korban dengan pelaku, yaitu masalah cowok. Teman korban dengan pelaku disebut rebutan cowok.
“Si korban ini menceritakan, jadi memang ada berebut pacar, tapi bukan sama korban, tetapi temannya korban. Nah korban ini menceritakan kaitannya dengan pacar itu, jadi kalau dibilang berebut ya berebut, tapi bukan sama si korban, tapi sama temannya korban,” jelasnya.
Dijebak ‘Ngopi’
Hingga pada Kamis (16/5) sepulang sekolah, korban digiring pelaku ke sebuah warung. Korban dijebak pelaku dengan alasan ngajak ngopi.
“Iya, korban ini diajak ke satu tempat untuk diajak ngomong (diajak ngopi), tapi ternyata melakukan kekerasan terhadap korban,” ujar Kombes Arya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….
Pihak Sekolah Buka Suara
Pihak sekolah korban, SMP A, Uus Sharahoh, buka suara terkait kejadian itu. Ia mengonfirmasi, dari dua siswinya, 1 orang menjadi korban penganiayaan dari pelajar sekolah lain.
“Kejadian kemarin itu di luar dugaan kita. Jadi kemarin tepatnya jam 4, tepatnya di Bulak Jagal, itu ada kejadian yang melibatkan dari pada siswa kita. Jadi rumor yang di luar bahwa kejadian ini Albas, jadi pelaku dan Albas sebagai korban, itu ternyata tidak seperti itu,” kata Uus kepada wartawan di Bojonggede, Jumat (17/5).
“Jadi yang benar SMP A itu yang menjadi korban. Ada dua siswi kita, jadi yang jadi korban itu 1 (berinisial K) kelas VII. Sedangkan yang satu lagi namanya (inisial KH) itu yang terlibat dalam mengekspos kejadian itu,” tambahnya.
Uus mengatakan pelaku diduga ada lima orang. Kelima terduga pelaku berasal dari tiga sekolah berbeda.
“Selanjutnya yang jadi pelaku adalah siswi WB 3 orang, 1 SMP A, 1 MTs A. Jadi itu rekan-rekan semua untuk masyarakat kronologi, sebab, dan lain-lain sudah ditangani pihak yang berwajib. Jadi kami dari pihak sekolah mungkin menyampaikan semacam itu saja,” ucapnya.
Viral di Medsos
Rekaman video amatir aksi bullying terhadap korban berinisial K ini viral di media sosial. Dalam rekaman video itu korban berteriak kesakitan.
“Kak, sakit! Kak, sakit! Mah, Mamah, Om, sakit. Tolongin apa ya, udah, Kak. Mamah, jemputin apa, Mah, di Albas,” ucap korban dalam video beredar.
Di dalam video, terlihat korban tengah dikerumuni pelaku. Selain itu, terdengar suara tertawa saat terjadi perundungan (bullying) tersebut.
(mea/mea)