Polisi mengungkap awal mula kasus perundungan terhadap siswi SMP di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Polisi menyebut dua siswi terduga pelaku bullying ini awalnya mengajak korban untuk ‘ngopi’, lalu terjadi perundungan.
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan korban dan pelaku saling kenal. Menurutnya, permasalahan aksi perundungan terduga pelaku ke korban itu dipicu saling fitnah.
“Sepertinya mereka saling kenal, karena ada kecurigaan yang satu memfitnah satunya. Lalu ada pembicaraan nggak benar, sehingga mereka merasa kesal. Ini kan sebenernya permasalahan-permasalahan anak sekolah, tapi kan mereka selesaikan dengan kekerasan itu, makanya jadi tindak pidana,” kata Arya kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Jumat (17/5/2024).
Arya menyebut karena mengenal korban, pelaku mengajak korban untuk ngopi di suatu tempat. Namun ternyata pelaku malah melakukan aksi perundungan tersebut.
“Iya korban ini diajak ke satu tempat untuk diajak ngomong (diajak ngopi) tapi ternyata melakukan kekerasan terhadap korban,” ucapnya.
Arya mengatakan pihaknya masih mendalami terkait apakah pelaku merencanakan atau tidak aksi perundungan tersebut.
“Masih kita dalami ya, masih dalam proses pemeriksaan. Soal perencanaan atau apapun itu masih pemeriksaan,” ujarnya.
Viral di Sosial Media
Sebuah video memperlihatkan siswi SMP di Kabupaten Bogor mengalami penganiayaan viral di media sosial (medsos). Dalam video beredar, terlihat korban masih mengenakan seragam sekolah. Korban lalu diduga di-bully sejumlah remaja perempuan lain.
“Kak, sakit! Kak, sakit! Mah, mamah. Om, sakit. Tolongin apa ya, udah, Kak. Mamah, jemputin apa, Mah, di Albas,” ucap korban dalam video beredar.
Di dalam video terlihat korban dikerubungi. Selain itu, terdengar suara tertawa saat terjadi perundungan (bullying) tersebut.