Jakarta –
Seorang kakek berinisial MS (71) tewas ditusuk oleh orang tak dikenal (OTK) saat wudhu hendak melaksanakan salat subuh di Musala Uswatun Hasanah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Korban dikenal sebagai sosok yang baik dan humoris.
“Saya sudah tinggal di kontrakan Pak Ustaz selama 34 tahun, selama ini beliau tidak pernah menaikkan harga kontrakan saya, semua tergantung kebijakan saya dalam membayar. Sosoknya bagus, walau umurnya tuaan beliau tapi mau cerita aja,” ujar tetangga dekat korban, Hasan Basri (70), saat ditemui di Pesing Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat, Sabtu (18/5/2024).
Hasan mengenang sehari-hari korban merupakan imam musala dan guru ngaji anak-anak. Semasa hidupnya, korban selalu berbagi pada warga sekitar.
“Itu musala merupakan tanah Pak Ustaz, tanah wakafnya. Saking baiknya ke saya, selama 34 tahun tinggal di kontrakan sudah 34 kali bayar kontrakan tidak pernah naik harganya, jadi tergantung kemampuan saya buat bayar,” kata Hasan.
Anak korban, Sani (52) mengenang sosok ayahnya sebagai orang tua yang baik kepada semua orang. Semasa hidup ayahnya suka membagi-bagi sembako kepada jemaah mushola.
“Sama jemaah musala kalau sebulan puasa dan tarawihnya full dapat sembako, mau laki atau perempuan semuanya dapat. Jadi dia merhatiin jemaah, sembakonya isi mi, beras, kopi, dan kurma. Bahkan kalau ada maling kotak amal, sama babah nggak diteriakin, didiemin aja disuruh jalan bawa (duitnya),” kata Sani.
“Kalau mau lebaran tuh, semua anak rata dikasih sarung dan disiapin baju. Kalau ada orang mau pulang kampung nggak ada ongkos, sama Babah dikasih ongkos, diongkosin sama dia. Dia mah ingat, kalau semisal nanti di kampung lain disangka gimana-gimana, makanya berbuat baik,” sambungnya.
Salah seorang tetangga korban, Rita (47), mengaku sudah menganggap korban seperti orang tuanya sendiri. Korban dikenal sebagai sosok yang baik dan humoris.
“Orangnya senang guyon, bercanda. Kalau saya belum buka (foto copy) ditanya nih kenapa belum buka, saya masak apa ditanya, suka tanya juga beras saya masih ada atau enggak,” kata Rita.
Rita mengaku, korban suka membagikan makanan untuk dia dan anak-anaknya. Korban suka membagikan kue atau berkat (nasi).
“Kalau pulang pengajian bawa berkat, dikasih ke anak saya yang kecil. Saya nggak nyangka yang kena musibah itu engkong, kemarin yang ngaji di sini banyak, rame,” ujar Rita.
Rita berharap polisi segera menangkap pelaku. Ia ingin pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Kalau di CCTV itu hitam putih tidak jelas, nggak tahu orang mana, tidak kenal dan tidak pernah liat. Semoga pelaku dihukum seadil-adilnya, kok bisa orang sebaik engkong digituin, orang tua kok tega. Mau pelaku dihukum seadilnya-adilnya,” pungkasnya.
(lir/lir)