Satrio Mukti Raharjo (19) harus melalui jalan terjal untuk menjadi seorang polisi. Calon siswa (casis) Bintara Polri ini sampai menjadi korban begal saat mengejar cita-citanya menjadi seorang polisi.
Pemuda warga Tanjung Duren, Jakarta Barat ini dibegal saat hendak melakukan psikotes di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Psikotes itu dia jalani untuk mengikuti seleksi casis Bintara Polri Tahun Anggaran 2024.
Menjadi abdi negara adalah cita-cita Satrio sejak kecil. Sejak lulus SMK pada 2023 lalu, Satrio sudah mencoba mengikuti seleksi casis Bintara.
Sayangnya, saat itu Satrio gagal dalam tahap pemeriksaan kesehatan (rikkes) II. Tak putus asa, Satrio mencoba peruntungannya kembali di tahun ini.
Apesnya, Satrio malah dibegal dalam perjalanan menuju ke tempat psikotes. Pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 04.00 WIB, Satrio yang mengendarai motor dibegal kawanan bersenjata tajam saat melintas di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Satrio melawan begal hingga akhirnya ia dibacok sampai jari kelingkingnya putus. Motor Satrio dirampas para pelaku.
Kejadian yang menimpa Satrio ini menyita perhatian. Satrio mendapatkan dukungan moril dari pihak kepolisian atas kegigihannya untuk menjadi seorang anggota polisi.
Hingga akhirnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun memberikan tiket kuota khusus difabel bagi Satrio. Kapolri merasa prihatin sekaligus bangga kepada Satrio yang berani melawan begal.
Detik-detik Satrio Dibegal
Satrio dibuntuti dalam perjalanannya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Para pelaku terekam CCTV saat membuntuti Satrio.
Dalam video yang diperoleh detikcom, Satrio terlihat naik motor melintasi jalanan. Tampak dari arah yang sama, komplotan pelaku membuntuti korban.
Satrio dibacok pada Sabtu (11/5) dini hari saat hendak mengikuti psikotes untuk tes Bintara Polri. Setelah dibuntuti, pelaku melancarkan aksinya di tempat yang sepi.
Suasana haru menyelimuti rumah casis Bintara, Satrio Mukhti, yang mendapat kabar soal penghargaan dari Kapolri untuk dirinya, usai melawan begal hingga jari putus. (Foto: Rachma Syifa Faiza Rachel/detikcom)
|
“Bahwa pelaku dengan sengaja mengikuti korban beberapa saat, dan ter-cover oleh beberapa CCTV. Kemudian, setelah keadaannya sepi, pelaku memepet korban, kemudian melakukan aksinya,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu kepada wartawan, Jumat (17/5).
Kini, polisi telah menangkan sudah mengamankan lima orang pelakunya. Satu tersangka yang merupakan eksekutor pembacok Satrio ditembak mati lantaran melawan saat akan ditangkap.
Satrio Masuk Polisi Jalur Khusus
Keberanian Satrio melawan begal ini menjadi perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Jenderal Sigit memberikan penghargaan kuota khusus difabel kepada Satrio.
“Kapolri memberikan har (penghargaan) kuota khusus disabilitas,” ujar Jenderal Sigit kepada detikcom, Jumat (17/5).
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa Kapolri menaruh perhatian terhadap peristiwa yang dialami casis Satrio Mukti. Dia ingin agar Satrio tetap melanjutkan langkahnya menuju cita-cita menjadi polisi.
“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Selain itu, Bapak Kapolri pun bangga atas keberanian casis tersebut melawan komplotan begal. Kami dengar casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Irjen Dedi Prasetyo.
“Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukti, diterima sebagai anggota Polri,” lanjut Irjen Dedi.
Baca selanjutnya: sujud syukur Satrio dan orang tua…..