YOGYAKARTA — Pramuka utusan Kwartir Cabang se-Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatkan materi khusus terkait dengan Tanggap Bencana dari tim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Puluhan pramuka dari unsur penegak/pandega, pramuka peduli, dan anggota Saka Bakti Husada/Saka POM tersebut mengikuti kegiatan dengan tajuk Pelatihan Pramuka Tanggap Bencana di Aula Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) pada Minggu (19/05/2024).
Berkolaborasi dengan Tim dari UMY, kegiatan ini diselenggarakan selama satu hari oleh Kwarda DIY dan dibuka secara resmi oleh Kak Edy Heri, Plt Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pengabdian Masyarakat, Penanggulangan Bencana, dan Lingkungan Hidup.
Dalam sambutannya, Kak Edy menyebutkan bahwa pelatihan pramuka tanggap bencana ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, mengingat sering terjadinya bencana di berbagai daerah Indonesia.
“Kita perlu siap siaga menghadapi bencana,” tegasnya.
Kak Edy juga mengingatkan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama termasuk oleh Gerakan Pramuka. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada para narasumber dari Dosen UMY dan Tim Bantuan Obat “SEDATIF” Program Studi Farmasi UMY pada pelatihan ini.
Peserta diharapkan mendapatkan manfaat dari adanya pelatihan ini, yang bisa diterapkan untuk diri sendiri, keluarga, gugusdepan, serta Pramuka DIY pada umumnya.
Sebelumnya, Kak Dr. apt. Muhammad Thesa Ghozali, M.Sc. dosen Progrem Studi Farmasi dan Asisten Ahli UMY penanggungjawab pelatihan ini mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan.
Ia menjelaskan bahwa Yogyakarta merupakan wilayah rawan bencana, sehingga penting bagi Pramuka untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana. Pihaknya berharap, pelatihan singkat dengan beberapa materi yang disampaikan ini dapat menambah wawasan untuk menghadapi bencana secara tepat.
Adapun pelatihan sehari ini diawali dengan pre test, penyampaian materi tentang Manajemen Darurat Sederhana (SEM), Penjelasan Penggunaan Aplikasi SEM.
Kemudian ada Penjelasan materi tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Kit Obat, Basic Life Support, Diskusi Kelompok Kecil atau Small Group Discussion (SGD), dan diakhiri dengan post test.