Jakarta –
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mulai memeriksa kesehatan dan kelayakan hewan kurban yang masuk ke DKI Jakarta. Sampai saat ini ada 2.487 ekor hewan kurban yang masuk dari luar Jakarta.
“Sampai 20 Mei 2024, sebanyak 2.487 ekor hewan yang masuk ke Jakarta telah diperiksa kesehatannya untuk memastikan seluruhnya aman dikonsumsi saat Idul Adha 1445 Hijriah,” kata Dinas KPKP Suharini Eliawati saat dihubungi, Senin (20/5/2024).
Eli mengatakan, dalam rangka pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS), pemeriksaan kesehatan dan kelayakan hewan kurban mencakup kondisi fisik dan kecukupan umur di Tempat Penampungan Hewan Kurban (TPnHK) di lima wilayah kota administrasi di Jakarta.
“Sebanyak 1.859 hewan kurban yang diperiksa tersebut terdiri dari 2.150 sapi, 17 kerbau dan 320 kambing atau domba. Hewan kurban itu berasa dari Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali dan Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.
“Apabila ada hewan yang sakit, petugas akan memberikan layanan pengobatan secara gratis,”sambungnya.
Selain pemeriksaan kesehatan dan kelayakan hewan kurban, pihaknya juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, pengawasan terkait kelayakan TPnHK yang mencakup sarana pemeliharaan seperti atap peneduh, pagar pengaman, kandang karantina dan isolasi.
“Melaksanakan pengebalan populasi terhadap ternak ruminansia di DKI Jakarta dengan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ‘Lumpy Skin Disease’ (LSD) dan antraks,” ungkapnya.
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memprediksi 63 ribu ekor hewan kurban akan masuk ke Ibu kota menjelang Hari Raya Idul Adha 2024. Pemprov DKI memetakan hewan untuk mengendalikan penyakit, seperti PMK hingga antraks.
“Kurang lebih ada 63 ribu ekor hewan yang akan masuk ke Jakarta. Itu terdiri dari sapi, kerbau, kambing, domba,” kata Eli kepada wartawan, Selasa (30/4).
Eli menjelaskan Pemprov DKI bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pemetaan serta pemeriksaan hewan. Selain memastikan kelengkapan surat hewan, dalam pemetaan juga dipastikan bahwa hewan itu berasal dari lingkungan aman dan terbebas dari penyakit menular.
“Misalnya, sebagian besar ternak kurban yang masuk ke Jakarta adalah dari Jatim. Kemudian yang terdekat dari Lampung. Kita petakan tuh. Di lampung itu kira-kira tiga bulan ke depan dan awal tahun, mereka sesungguhnya peta pengendalian penyakitnya seperti apa,” jelasnya.
(bel/aik)