Ilustrasi. (Foto: UK Space Agency)
MOSKOW – Roscosmos Rusia dan Badan Antariksa Nasional China (CNSA) telah memulai pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dimaksudkan untuk pangkalan bersama di Bulan, demikian dilaporkan Reuters.
Inisiatif ini mewakili langkah maju yang signifikan dalam upaya eksplorasi ruang angkasa kedua negara untuk menciptakan keberadaan manusia yang berkelanjutan di Bulan.
Kepala Roscosmos, Yuri Borisov, baru-baru ini mengkonfirmasi dimulainya proyek tersebut, menyoroti kemitraan strategis antara kedua negara.Rencana tersebut melibatkan penempatan stasiun otomatis bernama “Smena-6”, “Smena-7”, dan “Smena-8” ke permukaan Bulan, yang berfungsi sebagai pendahulu untuk pendirian pangkalan Bulan yang fungsional.
Borisov menguraikan garis waktu yang ambisius pada Maret, menargetkan pemasangan pembangkit listrik tenaga nuklir di permukaan Bulan pada 2033 hingga 2035. Misi pertama, yang dijadwalkan pada 2026, akan menjadi landasan bagi upaya selanjutnya, dan proyek menyeluruh akan selesai pada 2028. Selain proyek pembangkit listrik di Bulan, Rusia juga memelopori pengembangan “kapal tunda luar angkasa” bertenaga nuklir untuk mengangkut kargo berat yang diperlukan untuk membangun pangkalan mereka di Bulan.
Keputusan untuk menggunakan tenaga nuklir untuk pemukiman di bulan berasal dari keterbatasan yang melekat pada energi matahari. Borisov menyatakan pada Maret bahwa energi nuklir di Bulan akan mampu menggerakkan “pemukiman Bulan di masa depan,” karena panel surya modern pada akhirnya tidak akan cukup untuk menyediakan listrik yang cukup.
Seperti yang dijelaskan oleh para ilmuwan, panel surya tradisional mungkin terbukti tidak memadai, terutama selama periode kegelapan yang berkepanjangan di Bulan. Oleh karena itu, mengintegrasikan pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan solusi pragmatis untuk memastikan pembangkitan listrik tidak terputus.
Para ahli seperti Dr. Natan Eismont, tokoh terkemuka dalam penelitian luar angkasa Rusia, memuji kemitraan Rusia-China, dan menekankan keahlian gabungan kedua negara dalam mendorong kemajuan proyek tersebut.