MAGELANG — Sebanyak 248 peserta didik kelas 7 SMP Negeri 3 Magelang mengikuti Kemah Akhir Tahun Pelajaran 2024 didampingi oleh 22 pembina, 50 Dewan Penggalang, serta 6 pengurus OSIS.
Kemah Akhir Tahun Pelajaran SMP Negeri 3 Magelang ini diselenggarakan selama 3 hari 2 malam, Senin-Rabu (20-21/5) di Lapangan Kelapa Muda, Desa Sadegan, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, dengan mengusung tema, kreatif, inovatif dan intuitif.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan SMP Negeri 3 Magelang, Kak Tri Indra Prasetya, S.Pd MPd.
Dalam sambutannya, Kak Tri berpesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti perkemahan sebaik–baiknya, serta menjunjung tinggi sopan santun dan etika budaya setempat.
“Ikuti kemah akhir tahun ini dengan disiplin dan penuh keceriaan dalam mengimplementasikan isi dasa darma pramuka. Saya berharap usai terlaksananya kemah, adik-adik mendapatkan ilmu keterampilan praktis dalam bidang sosial, life skill, pengetahuan, dan ketangkasan serta nilai-nilai karakter,” ujar Kak Tri.
Ketua Gugusdepan putra, Kak Faqih Mu’tasimbillah, S.Pd menjelaskan, program kemah akhir tahun merupakan agenda yang diselenggarakan di akhir tahun pelajaran sekolah.
“Kemah akhir tahun bertujuan melatih kemandirian, meningkatkan ketaqwaan, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta menanamkan nilai budaya serta mendorong tunas bangsa untuk lebih siap menghadapi masa depan,” terangnya.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain di hari pertama, peserta mendirikan tenda bersama, dilanjutkan upacara pembukaan, perlombaan pionering, dan persiapan upacara api unggun dan malam kesenian.
Kemudian hari kedua peserta mengikuti penjelajahan dan diakhiri dengan pemutaran video kemah akhir tahun 2024. Di hari terakhir, peserta serentak membongkar tenda dilanjutkan packing alat kemah dan kebutuhan, serta bersiap pulang menuju SMP Negeri 3 Magelang.
Kak Eka Dwijayanti, S.Pd., Ketua Gugusdepan Putri menjelaskan Program Kemah Akhir Tahun 2024 telah didesain ramah terhadap kondisi peserta. Pasalnya peserta didik memiliki kemampuan dan kesehatan yang beragam perlu penyesuaian serta upaya preventif untuk lebih mengedepankan keamanan dan kesehatan peserta didik sepanjang kegiatan berlangsung.
“Peserta telah kami kondisikan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan tanda khusus di tiap nametag peserta. Kami akan terus memantau dan mengimbau agar peserta dengan risiko sakit rendah maupun tinggi untuk tidak mengikuti beberapa kegiatan yang membutuhkan fisik terlalu tinggi,” pungkas Kak Eka.