Jakarta –
Untuk mengatasi banjir langganan di pertigaan Hek Kramat Jati dan sekitarnya, Pemprov DKI Jakarta membangun tanggul di Kali Baru yang melintasi Ciracas dan Kramat Jati, Jakarta Timur. Dulu, tanggul di sini berupa bronjong berisi karung-karung tanah dan batu. Kini, meski masih perlu dituntaskan, tanggul di Hek Kramat Jati ini sudah berupa beton solid.
Pantauan detikcom Sabtu (25/5/2024) di Jl Rahayu 1 RW 01, kawasan Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur, terlihat tanggul dalam proses pembangunan. Terlihat tanggul berdiri sepanjang bantaran Kali Baru dari arah Pasar Induk menuju perempatan Hek.
Tampak tanggul setinggi 1,5 meter membelah jalan rumah warga dengan bantaran Kali Baru. Tanggul ini dibangun dua sisi dan panjangnya berkisar 800-1.000 meter.
Salah seorang warga Hasan (60) mengaku, setelah pembangunan tanggul Kali Baru, air dari Kali Baru sudah tidak lagi meluap ke rumah warga. Menurutnya, kondisi saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan saat banjir kerap kali terjadi.
Tanggul Kali Baru di dekat Hek Kramat Jati, Jaktim, atau Jl Raya Bogor kawasan Kampung Tengah, 25 Mei 2024. (Rachma SF Rachel/detikcom)
|
“Sudah tidak meluap dan banjir ke rumah warga. Mungkin rembesan air aja, masih bocor-bocor dikit, tuntasin deh ke Cililitan (PGC) biar aman,” ujar Hasan saat ditemui detikcom di Jalan Rahayu 1, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (25/5/2024).
Banjir pertigaan Hek sudah tak terjadi
Hasan menyebut saat ini Jl Raya Bogor di pertigaan Hek juga sudah tidak tergenang apabila ada luapan air dari Kali Baru. Menurutnya, banjir berpindah ke titik lain yang belum dibangun tanggul.
“Ini sudah jadi, jalur ini sudah sembuh, nggak banjir lagi. Kalau sekarang mungkin pindah ke utara sana, karena Jalan Rahayu 1 ini kan baru separuh dibangun, masih kurang 1 km lagi,” kata Hasan.
Tanggul Kali Baru di dekat Hek Kramat Jati, Jaktim, atau Jl Raya Bogor kawasan Kampung Tengah, 25 Mei 2024. (Rachma SF Rachel/detikcom)
|
Menurutnya, pembangunan tanggul Kali Baru ini molor dari waktu yang ditargetkan. Ia menyebut pembangunan tanggul ini ditargetkan selesai pada Maret, namun baru selesai di bulan Juni.
“Kalau dulu banjir itu ya gede sampai sini, hampir 1 meter. Pemerintah harus menuntaskan, jangan cuma tanggung,” pungkasnya.
(dnu/dnu)