Jakarta –
Para peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merasakan manfaat dari program yang digagas BPJS Kesehatan ini. Salah satunya, Asti (45) yang menemani suaminya Steven untuk menjalani pengobatan penyakit kronis tanpa biaya alias gratis dengan bantuan program JKN.
Pada Senin (30/4) lalu, suaminya menjalani rawat inap di RSUD Muara Teweh. Asti mengaku sangat terbaru dengan program JKN yang menanggung biaya pengobatan suaminya. Apalagi saat itu suaminya telah memasuki hari kesepuluh dirawat di RSUD Muara Teweh dengan sangat baik.
“Tempatnya nyaman dari perawat maupun dokternya sangat membantu dalam kesembuhan suami saya yang sakit kronis. Sudah lama suami saya sakit diabetes dan hipertensi,” ucap warga Desa Bintang Ninggi, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah dalam keterangan tertulis, Minggu (26/5/2024).
Asti dan suaminya yang merupakan pendeta di salah satu gereja di Desa Bintang Ninggi ini menceritakan suaminya sempat mengalami sesak napas tiba-tiba. Bahkan hampir tidak sadarkan diri sehingga Asti segera membawa suaminya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muara Teweh.
Di rumah sakit, suami Asti langsung ditangani dengan cepat oleh petugas medis yang siaga. Dokter pun memutuskan suami Asti dirawat inap untuk menjalani berbagai pemeriksaan lanjutan.
“Mulai dari rontgen, pengambilan (cek darah), cek urin hingga sempat transfusi darah juga. Dengan berbagai tindakan yang telah dijalani tersebut, saya merasa layanan JKN di RSUD Muara Teweh tersebut sangat mengesankan,” terang Asti.
“Saya juga merasa lega karena setiap tindakan yang diambil oleh tenaga medis di sini sudah membawa banyak perubahan. Terbukti kondisi suami saya yang sebelumnya nampak bengkak di beberapa bagian tubuh kini sudah berangsur membaik. Sekarang proses observasi terus berjalan, semoga suami saya dapat segera pulih,” imbuhnya.
Menurut Asti, pengalamannya membuktikan layanan pasien JKN tidak dibatasi hari rawat inap. Sebab durasi waktu pengobatan suaminya berjalan sesuai dengan keadaan dan indikasi medis.
Ia menambahkan dokter dan perawat pun selalu rutin mengontrol keadaan suaminya secara berkala. Dengan begitu, ia yakin apabila kondisi suaminya semakin membaik seperti saat ini maka dapat secepatnya untuk diizinkan pulang untuk dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala.
“Kalau ada yang bilang rawat inap dibatasi, saya rasa tidak benar, karena suami saya sudah dirawat selama ini dengan pelayanan yang baik. Saya merasa sangat terbantu, apalagi sepenuhnya sudah terjamin Program JKN. Benar-benar tidak ada sedikit pun kami keluar biaya, apalagi iuran JKN kami juga sudah ditanggung oleh Pemerintah Barito Utara,” bebernya.
Asti mengungkapkan BPJS Kesehatan dan pihak fasilitas kesehatan pun menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh pesertanya. Ia merasa fasilitas kesehatan yang ada tidak memperlakukan peserta JKN secara berbeda.
“Pelayanannya baik dan dokter bisa dengan jelas memberikan informasi bagaimana perkembangan kondisi suami saya dari waktu ke waktu. Intinya kami serahkan sepenuhnya kepada dokter penanggung jawab dan seluruh tim medis yang merawat. Semakin membaik keadaan suami saya, maka harapannya semakin cepat juga untuk bisa diizinkan pulang oleh dokter yang merawat,” ungkap Asti.
Lebih lanjut, Asti berterima kasih kepada Pemkab Barito Utara dan berharap penjaminan kesehatan bagi masyarakat melalui Program JKN dapat terus berjalan berkesinambungan.
(ega/ega)